Hoax dari Amrik


508

Hoax dari Amrik

Oleh: Ndaru Anugerah

Klaim di media sosial menuduh pemerintah AS “baru saja menangkap” Dr. Charles Lieber dari Universitas Harvard, karena “membuat dan menjual” coronavirus baru ke China, langsung bikin heboh.

Akun twitter bernama @JohnBWellsCTM, merupakan salah satu penyebar berita bohong tersebut.

Postingan tersebut dengan secepat kilat telah dibagikan dalam berbagai bahasa lebih dari 79.000 kali di Facebook pada April 7 kemarin, demikian menurut Crowdtangle.

Crowdtangle adalah platform penemuan konten dan pemantauan sosial terkemuka untuk konten tulisan dan juga merek.

Biar lebih menyakinkan, beberapa posting-an sengaja menyertakan laporan berita asli dari stasiun ABC yang telah di-edit, lengkap dengan deskripsi video palsu.

Satu unggahan mengklaim: “AS baru saja menemukan orang yang membuat dan menjual bio-senjata Coronavirus ke China; Charles Lieber, selaku Kepala Departemen Kimia dan Biologi di Universitas Harvard, AS. Dia baru saja ditangkap hari ini, menurut sumber departemen Amerika.

Bagaimana publik yang minim literasi nggak langsung percaya terhadap hoax tersebut?

Setelah dikonfirmasi lewat Departemen Kehakiman yang menangkap Dr. Charles Lieber, ternyata ketua Departemen Kimia dan Biologi Kimia di Universitas Harvard tersebut ditangkap bukan untuk membuat coronavirus baru atau untuk menjualnya ke Cina.

“Lieber dan dua peneliti Cina non-Harvard dituduh berbohong tentang dugaan hubungan mereka dengan pemerintah Cina,” begitu ungkap pejabat berwenang di Departemen Kehakiman.

Langkah tersebut perlu diambil sebagai bagian dari upaya otoritas AS untuk memblokir upaya China untuk mencuri kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari Amrik.

Pada 28 Januari2020, jaksa menuduh Lieber telah berbohong karena berpartisipasi dalam proyek Thousand Talents Plan China, yang bertujuan untuk menarik hasil penelitian yang ada di AS untuk dijual ke luar negeri.

Menurut keterangan resmi Departmen Kehakiman, “Tanpa diketahui Universitas Harvard, Lieber ternyata telah menjadi” Ilmuwan Strategis “di Universitas Teknologi Wuhan (WUT) Cina sebagai peneliti kontrak dalam Thousand Talents Plan China dari tahun 2012 hingga 2017.”

Sebagai imbalan atas pembayaran yang telah diterimanya, Lieber menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk Program Thousand Talents Plan China tersebut.

Namun Lieber menyangkal atas keterlibatannya pada proyek tersebut, sehingga penyelidikan intensif terpaksa dilakukan hingga Lieber tercyduk.

Jadi begitu jalan ceritanya, Bray…

Unggahan online menyesatkan tersebut, jelas bikin geger dunia persilatan. Seakan benar pernyataan Trump bahwa Corona adalah virus yang berasal dari China.

Ibarat virus Corona, hoax tersebut menyebar dengan begitu cepatnya dan disambut sukacita oleh para kampreters yang ada di Amrik sana dan langsung di-share di WAG serta laman facebook milik mereka.

Giliran terbongkar, langsung pada kicep berjamaah.

Lagian, susah amat sih terima kenyataan, bahwa virus itu emang asalnya bukan dari China?

 

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah mantan Aktivis 98 GEMA IPB)

 

 


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!