Bangkitnya Kekuatan Proxy
Oleh: Ndaru Anugerah
“Kayaknya kekuatan RS dan kelompoknya nggak sekuat dulu lagi deh. Bahkan untuk menggelar moment seperti 212 tempo hari, mereka bakalan mengalami banyak kesulitan saat ini,” ungkap seorang netizen middle-class.
Ya kalo berbekal kata ‘kayaknya’, nenek-nenek juga bisa ngomong kek gitu, karena itu cuma asumsi yang nggak ada dasarnya. Yang namanya analisa itu harus berbasis data. Tanpa data, anda hanya mengandalkan jigong semata yang nggak kena dipegang validasinya.
Ibaratnya anda mau pasang nomor togel, maka yang akan anda andalkan hanya intuisi semata. Masalahnya, politik itu bukan judi togel, boss.
Mengacu pada analisa saya, sudah saya tegaskan bahwa kekuatan proxy AS yaitu kelompok berlabel ‘mesin perang’ Wahhabi, akan mengalami ‘kebangkitannya kembali’ dipicu oleh adanya pergantian kepemimpinan nasional di AS. (baca disini dan disini)
Sebagai turunannya, kekuatan Wahhabi di Republik Wakanda juga akan menemukan momentum emasnya kembali. Tujuannya apa? Nggak lain untuk menghantam rezim yang dianggap mbalelo terhadap garis kebijakan Washington.
Mau bukti?
Baru-baru ini, AS dibawah komando Pompeo, menghapus status Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM) dari daftar kelompok teroris yang selama ini bergerak di wilayah Xinjiang, China. (https://www.dw.com/en/us-removes-separatist-group-condemned-by-china-from-terror-list/a-55527586)
Apa alasannya kok status ETIM dihapus dari daftar kelompok teroris?
Jubir Deplu AS mengatakan, “ETIM dihapus karena selama lebih dari 1 dekade keberadaan organisasi tersebut tidak terbukti ada.”
Ini jelas pernyataan yang mengada-ada. Padahal pada tahun 2018 saja, ada laporan bahwa kelompok Turkestan Islamic Party (nama lain untuk ETIM) sudah menimbulkan ‘keresahan’ di Idlib, Suriah yang ‘sukses’ membuat wilayah tersebut bergejolak.
Itu yang buat laporan juga Voice of America, lho ya. Jadi kalo alasannya ETIM/TIP sudah tidak ada, itu jelas lebay. (https://www.voanews.com/extremism-watch/analysts-uighur-jihadis-syria-could-pose-threat)
Padahal ETIM sudah sangat terkenal rekam jejaknya dalam melakukan serangan terornya, mulai dari pemboman bus, serangan bersenjata hingga aksi bunuh diri berkedok jihad selama kurleb 20 tahun belakangan ini.
Karena track record kekerasannya, nggak aneh jika DK PBB memberi label ETIM sebagai organisasi teroris yang berafiliasi dengan Al-Qaeda. (https://www.un.org/securitycouncil/sanctions/1267/aq_sanctions_list/summaries/entity/eastern-turkistan-islamic-movement)
Lantas apa alasan utama AS menghapus status ETIM sebagai organisasi teroris?
Ya dalam rangka menyelaraskan kebijakan LN AS pasca terpilihnya Joe Biden. Saya katakan bahwa salah satu kebijakan LN yang akan diambil adalah mengaktivasi Cold War 2.0 dengan China dan Rusia sebagai target utamanya.
Jadi negara apapun yang ada bau-bau ‘komunis’-nya (karena bersekutu dengan kedua negara tersebut), bakal diberi bonus berupa serangan kelompok Wahhabi selaku proxy AS. Dan ini berlaku di seluruh dunia. Silakan anda catat ini baik-baik sebelum prediksi saya akan terbukti kelak.
Dengan kata lain, pertarungan para proxy AS ke depannya bakalan beda jauh dengan kekuatan mereka semasa Trump.
Kalo dulu mereka sengaja dibuat ‘mati suri’ karena Trump nggak terlalu ‘peduli’, sekarang konteksnya jelas beda. Akan ada dana jumbo yang digelontorkan untuk mengaktivasi gerakan para proxy. Aliasnya, ini adalah momentum kebangkitan para proxy jihadis AS.
Kalo sudah ada ‘fulus’, yang tadinya adem ayem, bisa berubah menjadi meriah, bukan?
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
Adakah kemungkinan yg terjadi di Libya suriah terjadi disini bang??!
Ijin share analisa²nya boleh bang?
Terima kasih
perlu analisa mendalam ya. but the short term, there will be such occurrence in Republic of Wakanda. the purpose of these articles written is to educate people about geopolitics spectrum. it means, to share all of my articles for public, is officially allowed.