Siapa Pro Pasar Bebas?
Oleh: Ndaru Anugerah
“Bang, selaku pendukung gerakan globalisasi, apakah kartel Ndoro besar mendukung upaya pasar bebas?” tanya seorang kepada saya.
Ini sebenarnya pertanyaan yang nggak terlalu penting untuk dijaawab, karena kalo memang sang Ndoro besar beneran pro-pasar bebas, ngapain juga pemerintah yang berhutang pada mereka diberikan syarat untuk mengatur pasar dengan instrumen pajak, lisensi hingga pembatasan sana-sini?
Memang anda pikir semua itu dibutuhkan dalam mekanisme pasar yang bebas?
Agar anda paham duduk masalahnya, saya coba kasih ulasan yang lebih mendalam.
Sudah sejak lama, sang Ndoro besar mengatur pemerintah yang berhutang kepadanya dengan mekanisme Structural Adjustment Programs (SAP). (https://www.nber.org/system/files/chapters/c9656/c9656.pdf)
Apa tujuan utamanya sehingga itu menjadi prasyarat pinjaman yang diberikan?
Nggak lain adalah untuk mekanisme mengatur pasar, secara khusus yang mengganggu kepentingan bisnis kartel sang Ndoro di negara tersebut.
Dengan mengacu pada kepentingan ini, kita bisa jawab pertanyaan di atas: apakah benar sang Ndoro mendukung mekanisme pasar bebas tanpa intervensi?
Tentu itu hanya omong kosong belaka.
Donald Trump saat sebelum menjadi presiden tahu akan mekanisme intervensi pasar yang dilakukan oleh kartel Ndoro besar melalui lembaga bank sentral.
Makanya saat gelaran pilpres di tahun 2016 silam, Trump mengatakan bahwa mekanisme intenvensi pada pasar hanya akan menciptakan lingkungan pertumbuhan ekonomi yang sifatnya semu. Bahasanya Trump: We are in a Big Fat Ugly Bubble. (https://www.youtube.com/watch?v=4xn9jLy_TB4&t=33s)
Namun jika anda terjebak pada dogma sempit yang determinan (kalo nggak kiri maka kanan, atau sebaliknya) maka ini jadi blunder tersendiri. Kalo sang Ndoro menghendaki pasar bebas, apakah berarti kaum ‘kiri’ anti ide pasar bebas tersebut?
Saya pernah bahas tentang Soviet yang saya anggap sebagai kondominium kartel Ndoro besar. (baca disini dan disini)
Disitu ada satu tokoh kawakan yang bernama Dr. Antony C. Sutton sebagai penulis buku masyur: Wall Street and the Bolshevik Revolution yang saya jadikan rujukan utama. (https://www.voltairenet.org/IMG/pdf/Sutton_Wall_Street_and_the_bolshevik_revolution-5.pdf)
Dalam bukunya tersebut, Dr. Sutton menyatakan dengan jelas bahwa kartel Ndoro besar (a.k.a para bankir Wallstreet) bukan saja mendanai tapi mendukung secara penuh revolusi kaum Bolshevik yang dipimpin Trotsky dan Lenin.
Apa alasan utamanya?
Bukan karena sang Ndoro terkagum-kagum pada cita-cita yang dianut kaum komunis tentang kesetaraan dan kesejahteraan atau dunia tanpa kelas, tapi kedua pihak benci pada irisan yang sama: orang-orang yang berkehendak bebas dan juga pasar bebas.
Semoga anda paham duduk masalahnya.
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
0 Comments