Menuju Uang Digital
Oleh: Ndaru Anugerah
Kapan rencana penerapan uang digital dieksekusi?
Menarik untuk disimak, tentang kondisi perekonomian yang ada di AS saat ini.
Bagaimana tidak menarik untuk diamati?
Inflasi bulan lalu saja, telah mencapai angka 7,9%. (https://tradingeconomics.com/united-states/inflation-cpi)
Seakan nggak mau kalah, harga minyak juga melejit tinggi dengan harga lebih dari USD 130 per barel-nya. (https://spectator.org/us-russian-gas-sanctions/)
Dengan kondisi yang babak belur, apa yang kemudian dtawarkan Biden sebagai solusinya?
Untuk mengatasinya, Biden menandatangani Perintah Eksekutif untuk Pengembangan Aset Digital yang Bertanggungjawab. (https://www.whitehouse.gov/briefing-room/presidential-actions/2022/03/09/executive-order-on-ensuring-responsible-development-of-digital-assets/)
Bahasa sederhananya, Biden bakal mendorong AS untuk mengembangkan mata uang digitalnya sendiri, yang bakal berlaku di negaranya.
Untuk menyukseskan rencana ini, The Fed mendukungnya, dengan memberikan pelonggaran kuantitatif sekitar USD 120 milyar per bulannya. Jadi uang yang diberikan The Fed bakal digunakan untuk inisiasi ke arah penggunaan uang digital. (https://www.federalreserve.gov/newsevents/pressreleases/monetary20210616a1.htm)
AS bukan yang pertama dalam mengembangkan uang digital, karena faktanya telah ada lebih dari 100 negara di dunia yang telah mengembangkan dan mengimplementasikan mata uang digital dengan bantuan bank sentralnya. (https://www.cbsnews.com/news/cryptocurrency-biden-executive-order-digital-dollar/)
Bahkan sekelas G7, pada 2021 silam telah mendorong negara-negara anggotanya untuk mengadopsi mata uang digital yang diatur oleh bank sentral alias Central Bank Digital Currency. (CBDC). (https://www.gov.uk/government/publications/g7-public-policy-principles-for-retail-central-bank-digital-currencies-and-g7-finance-ministers-and-central-bank-governors-statement-on-central-bank)
“Penggunaan mata uang digital, akan memampukan pemerintah untuk mengawasi kemana uang dibelanjakan oleh seseorang, sehingga dapat mendatangkan manfaat sosial,” ungkap Tom Mutton selaku Direktur Bank of England. (https://archive.ph/fcdEG#selection-875.20-875.49)
Skenario makin sempurna saat plandemi Kopit, dimana para pelaku bisnis telah melarang penggunaan uang tunai, karena dinilai sebagai media penyebaran virus Kopit. (https://www.bbc.co.uk/news/business-57495751)
Kalo sudah begini, pertanyaan tentang kapan mata uang digital dieksekusi bukankah hal yang retorik untuk ditanyakan?
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
Apakah bisa mengurangi kekurangan uang tunai kertas, yang gampang dicetak atau malah dengan digital currency semakin lebih bebas dalam mencetak uang ?
Uang digital sm hal nya dgn dollar AS, krn tdk ada cadangan emasnya.
Lbh buruk lagi, dgn sistem DC, pengawasan digital bisa dilakukan.