Ketika Intelijen Nggak Lagi Intelijen


530

Ketika Intelijen Nggak Lagi Intelijen

Oleh: Ndaru Anugerah

Darimana asal mula virus Corona yang sukses membuat pandemi global?

Pertanyaan sederhana ini nggak mudah untuk dijawab, bahkan oleh dinas intelijen AS yang ‘katanya’ paling canggih di dunia sekalipun.

Berbicara di depan anggota Komite Intelijen Senat AS, Direktur Intelijen Nasional Avril Haines berkata, “Sudah setahun, namun komunitas intelijen nggak tahu secara persisi, dimana, kapan dan bagaimana virus C19 pertama kali ditularkan.”

“Hanya ada 2 teori alternatif yang diajukan sebagai jawaban, pertama bahwa virusnya berasal dari kontak alami antara manusia dengan hewan yang terinfeksi, dan kedua adalah ‘kecelakaan’ di laboratorium di Wuhan,” tambah Haines. (https://www.rt.com/op-ed/521314-us-spies-covid-lab/)

Apakah benar teori alternatif tersebut?

WHO telah mengutus tim ahlinya ke Wuhan selama kurleb 4 minggu pada Maret 2020 silam guna mengetahui apakah benar terdapat ‘kecelakaan’ di laboratorium yang menyebabkan virusnya menyebar keluar.

Pernyataan yang dikeluarkan WHO, “Sangat kecil kemungkinan adanya kebocoran di laboratorium.” Dengan kata lain, teori yang mengatakan adanya kebocoran di lab, gugur sudah. (https://www.nature.com/articles/d41586-021-00865-8)

Sementara, Trump saat itu ngotot kalo virusnya berasal dari lab yang ada di Wuhan. Bahkan Trump bilang kalo dia punya bukti yang menguatkan ‘tuduhannya’ tersebut. (https://www.bbc.com/news/world-us-canada-52496098)

Belakangan pernyataan Trump hanya sebatas tuduhan ‘kosong’ tanpa bukti yang memadai.

Sekarang kalo kita bilang bahwa virusnya menular dari binatang ke manusia, bukti itu-pun nggak ada alias hanya teori semata.

Sebenarnya apa yang terjadi di penghujung tahun 2019 tersebut?

Laporan yang dibuat oleh Deplu AS tentang Wuhan Institute of Virology (WIV) pada bulan Januari 2020 menerangkan bahwa beberapa peneliti disana telah jatuh sakit pada musim gugur 2019 dengan gejala yang mirip dengan C19. (https://2017-2021.state.gov/fact-sheet-activity-at-the-wuhan-institute-of-virology/index.html)

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa para ilmuwan di Wuhan telah meneliti virus Corona yang diturunkan dari hewan ke manusia. “Itu adalah proyek militer rahasia China sejak 2017,” ungkap laporan tersebut.

Dan siapa yang mendanai riset tentang Corona di Wuhan?

Militer AS lewat Departemen Pertahanan-nya baik secara langung ataupun tidak langsung. (https://www.dtra.mil/Portals/61/Documents/DTRA_COVID_Final%2005112020.pdf?ver=2020-05-20-130911-847)

Namun fakta ini, nggak ada dalam laporan Deplu AS tersebut.

Terlepas dari itu semua, masa iya lembaga intelijen AS yang terkenal paling ‘wah’ di dunia gagal mengungkapkan asal-usul virus Corona?

Padahal pada peristiwa 9/11 saja, mereka bisa langsung tuding siapa ‘dalang’nya tanpa berlama-lama alias hanya butuh beberapa hari saja. (baca disini)

Apakah virus Corona kini lebih digdaya daripada terorisme?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!