Apakah Sehijau Energinya? (*Bagian 1)


530

Apakah Sehijau Energinya? (*Bagian 1)

Oleh: Ndaru Anugerah

Apa arti penting Serbia bagi kartel Ndoro besar?

Sebelum menjawabnya, saya kembali kasih pertanyaan: tahukah anda tentang Projek Jadar?

Secara umum, Proyek Jadar adalah proyek pertambangan mineral yang ada di lembah Jedar, yang ada di Serbia. Banyak orang menyebutnya dengan istilah Jadarite, sejak Rio Tinto menemukannya di tahun 2004 silam. (https://www.researchgate.net/publication/249517689_Jadarite_LiNaSiB_3_O_7_OH_a_new_mineral_species_from_the_Jadar_Basin_Serbia)

Kalo sudah sebut Rio Tinto, kita tentu tahu siapa dibelakang perusahaan tambang top dunia tersebut, bukan? (https://money.cnn.com/quote/shareholders/shareholders.html?symb=RIO&subView=institutional)

Memangnya mineral apa yang ditemukan disana?

2 yang paling dominan karena punya kontribusi pada proyek TGZC yaitu: Lithium dan Borat.

Dan berdasarkan proyeksinya, kandungan lithium yang ada di Jadar, akan mampu memasok sekitar 10% kebutuhan global. Angka yang nggak sedikit. (https://dgwa.org/wp-content/uploads/2018/02/Jadar-Lithium-Presentation-Final.pdf)

Berdasarkan temuan tersebut, Rio Tinto berencana menggelontorkan dana sekitar USD 2,4 miliar pada proyek Jadar. (https://www.riotinto.com/news/releases/2021/Rio-Tinto-commits-funding-for-Jadar-lithium-project)

Dana sebesar itu rencananya akan digunakan untuk membangun infrastruktur dan konstruksi pertambangan, yang akan memakan waktu sekitar 4 tahun guna penyelesaian.

Berapa lama eksplorasi akan dilakukan pada Proyek Jadar?

Sekitar 40 tahun. Artinya, kandungan lithium nggak akan habis dikeruk selama masa eksplorasi. Bisa dibayangkan berapa kandungan sesungguhnya? Apa iya hanya 10% konsumsi global? (https://www.riotinto.com/en/operations/projects/jadar)

Proyek Jadar sudah beroperasi saat ini. Namun ini justru mendatangkan masalah lingkungan pada masyarakat sekitar, yang hidupnya dari bercocok tanam.

Dengan hadirnya Proyek Jadar, kesehatan masyarakat sekitar Loznica, Abac, Valjevo dan Krupani menjadi terganggu. Belum lagi masalah sosial yaitu kesejahteraan yang nggak paralel dengan hadirnya proyek tersebut. (https://bankwatch.org/publication/jadar-lithium-mine-serbia-a-raw-deal-ict-metal-mining-case-study)

Ketimpangan ini berujung pada protes-nya masayarakat lokal pada Rio Tinto selaku penambangnya, di tahun 2020 silam. (https://serbia-energy.eu/residents-protest-against-jadarite-lithium-mine-near-loznica-serbia/)

Namun, sepertinya itu hanya akan menjadi riak kecil bagi perusahaan raksasa sekelas Rio Tinto.

Kembali ke laptop.

Apa manfaat Borat dan Lithium?

Borat yang didapat dari Jadarite, banyak digunakan mulai dari deterjen, kosmetik, fiberglass, ponsel, panel surya hingga pupuk sintetis. Dan borat sudah dideklarasikan sebagai bahan dasar penunjang energi hijau. (https://www.borax.com/boron-essentials/energy)

Sedangkan Lithium, kita sudah tahu bersama apa kegunaannya. Mulai dari baterai (ponsel hingga laptop), kendaraan listrik, pelumas, teknologi militer, medis, farmasi hingga pesawat ruang angkasa, semua pakai Lithium sebagai bahan dasarnya. (https://azchemistry.com/common-uses-of-lithium)

Dari sekian banyak produk, yang paling banyak membutuhkan Lithium adalah mobil listrik. (https://www.forbes.com/sites/danrunkevicius/2020/12/07/as-tesla-booms-lithium-is-running-out/?sh=333ed5c31a44)

Mobil listrik sangat diminati mengingat produknya digadang-gadang ramah terhadap lingkungan karena bebas karbon, dan untuk mengisi bahan bakarnya orang nggak perlu antri isi bensin, melainkan bisa dilakukan di rumah karena menggunakan listrik.

Kenyataan ini menyebabkan mobil listrik banyak diserbu orang, khususnya masyarakat maju seperti Uni Eropa. Ini bisa dilihat pada penjualan yang melonjak sekitar 43% pada 2020 silam, meskipun penjual mobil secara umum anjlok di tahun yang sama. (https://www.theguardian.com/environment/2021/jan/19/global-sales-of-electric-cars-accelerate-fast-in-2020-despite-covid-pandemic)

Untuk pasar Eropa, konsumen terbanyak atas mobil listrik adalah Jerman dan Inggris. (https://www.theguardian.com/business/2021/apr/25/uk-replaces-france-as-europe-second-largest-electric-car-market)

Dan perusahaan Eropa yang banyak menghasilkan ‘cuan’ sebagai produsen mobil listrik adalah Renault, Tesla dan VW. (https://europe.autonews.com/sales-segment/europes-no-1-selling-ev-isnt-tesla-or-vw)

Rencananya, Komisi Uni Eropa bakal menyediakan setidaknya 30 juta unit mobil listrik yang bisa beroperasi di jalan-jalan Eropa, pada 2030 mendatang. (https://euobserver.com/green-deal/150335)

Siapa yang ketiban pulung atas rencana Komisi Uni Eropa tersebut?

Tentu saja produsen mobil listrik dan Rio Tinto selaku penyedia bahan baku produk tersebut.

Bahkan Rio Tinto mengklaim bahwa Jedarite bakal mampu menyediakan kebutuhan mobil listrik Eropa pada 2030 mendatang. (https://balkangreenenergynews.com/voices-of-discontent-over-rio-tintos-jadarite-mine-investment-in-serbia-grow-louder/)

Dengan agenda hijau yang dipromosikan kartel Ndoro besar, maka kendaraan listrik menjadi primadona bagi masyarakat (khususnya Eropa dan Amerika). Ini berarti makin banyak mineral Lithium dikeruk, sehingga wilayah Lembah Jedar akan makin ‘rusak’ ekosistemnya. (https://yestolifenotomining.org/latest-news/ylnm-lithium-communique/)

Apa maksud pernyataan tersebut?

Pada bagian kedua kita akan membahasnya.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!