Apa Serangan Siber Rencana Selanjutnya?


532

Apa Serangan Siber Rencana Selanjutnya?

Oleh: Ndaru Anugerah

Plandemi Kopit ini ibarat teka-teki yang cukup menarik untuk dipecahkan.

Kalo dulu sebelum plandemi ada, sang Ndoro mengadakan simulasi yang dikenal Event 201. Dan ajaibnya, nggak lama setelah simulasi digelar, si Kopit nonggol ke permukaan. (https://www.centerforhealthsecurity.org/event201/about)

Singkatnya, Event 201 menghasilkan Kopit.

Pertanyaannya apakah langkah catur sang Ndoro selanjutnya selepas plandemi?

Menarik kalo kita mengikuti sepak terjang WEF sebagai lembaga ‘penyelenggara’ Event 201, yang kemudian menggelar simulasi lain bertajuk Cyber Polygon Exercise pada Juli 2021 silam. (https://www.weforum.org/projects/cyber-polygon)

Pada simulasi tersebut melibatkan banyak perusahaan high-tech, lembaga perbankan, perusahaan internet, lembaga keamanan siber, think-tank hingga jaringan Interpol. Total ada 200 tim dari 48 negara dilibatkan pada simulasi ini. (https://cyberpolygon.com/participants-and-partners/)

Dengan adanya keterlibatan banyak lembaga vital mulai dari keuangan hingga keamanan, pengamat jadi bertanya-tanya kira-kira apa ‘pesta’ selanjutnya? Sebab terlalu naif kalo kita katakan simulasi digelar hanya sebagai narasi lepas.

Simak apa yang diungkapkan Prof. Klaus Schwab atas simulasi siber tersebut.

“Skenario menakutkan dari serangan dunia maya yang komprehensif, dapat menghentikan pasokan listrik, transportasi, layanan rumkit dan masyarakat kita secara menyeluruh. Krisis Kopit hanyalah gangguan kecil dibandingkan serangan siber ini,” ungkap Direktur Eksekutif WEF tersebut. (https://www.youtube.com/watch?time_continue=416&v=EOvz1Flfrfw&feature=emb_logo)

Penegasan diberikan oleh Jeremy Jurgens selaku Direktur Pelaksana WEF, “Saya yakin akan ada krisis lain. Ini akan lebih signifikan. Dampaknya lebih besar dan ini akan berimplikasi pada sektor ekonomi dan sosial yang lebih signifikan.” (https://www.youtube.com/watch?v=5ZRg5kiH9Is)

Bahkan pada situs resminya WEF menegaskan, “Serangan dunia maya dengan karakteristik mirip Kopit akan menyebar dengan lebih cepat dan lebih jauh daripada virus biologis manapun serta tingkat reproduksinya 10 kali lebih besar dari virus Kopit,” ungkap WEF. (https://www.weforum.org/events/the-davos-agenda-2021/sessions/averting-a-cyber-pandemic)

Catat ya: 10 kali lebih dahsyat ketimbang Kopit.

Kalo diringkas, pesannya adalah: akan ada skenario kacau penyerangan internet secara besar-besaran yang mengakibatkan gangguan pada sistem komunikasi dan internet, transaksi keuangan, jaringan listrik, transportasi barang secara global hingga perdagangan.

Jika ini terjadi, menjadi wajar kalo dikatakan dampaknya akan 10 kali lipat ketimbang Kopit.

Lantas apa solusinya jika serangan siber ini terjadi?

Ya koneksi internet sedunia harus diputus. Titik.

“Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran eksponensial dari ancaman serangan dunia maya yang punya karakteristik seperti Kopit, adalah dengan memutuskan sepenuhnya jutaan perangkat yang rentan satu sama lain dari internet,” ungkap WEF. (https://www.weforum.org/agenda/2020/06/covid-19-pandemic-teaches-us-about-cybersecurity-cyberattack-cyber-pandemic-risk-virus/)

Jika Event 201 dianggap sebagai gladi bersih bagi plandemi Kopit, dan Cyber Polygon Exercise adalah persiapan akhir bagi plandemi siber selanjutnya, pertanyaannya: sudah siapkah anda untuk mengantisipasinya mengingat semua-semua terhubung dengan internet?

WA ditutup beberapa jam aja sudah pada ribut, gimana internet sedunia ‘dimatiin’ koneksinya?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!