Coba Dipikir Ulang
Seorang teman dari kalangan ‘berpunya’ mengatakan kepada saya tentang rencananya untuk traveling ke Inggris dalam waktu dekat ini. “Aman kan, Bro?” tanyanya.
Sebelumnya bepergian keluar negeri disaat seperti ini, coba anda baca berita agar tahu informasi yang sejelas-jelasnya biar waktu liburan anda nggak terganggu oleh hal yang nggak esensial.
Pertanyaannya: apakah bepergian ke Inggris cukup aman untuk saat ini?
Baru-baru ini Menkes Inggris Matt Hancock menerbitkan aturan baru yang menyasar siapapun yang akan bepergian ke Inggris. (https://www.dailymail.co.uk/news/article-9242097/Hotel-quarantine-starts-Monday-ministers-refuse-say-people-staying.html)
Memang apa saja aturan baru tersebut?
Siapapun yang memasuki negara tersebut wajib melalukan 3 kali di test PCR dengan hasil negatif setelah sebelumnya mereka dikarantina dulu selama 10 hari dalam hotel yang ditunjuk oleh pemerintah Inggris. Jadi bukan asal hotel sesuka hati anda, melainkan hotel yang sudah jadi rujukan.
Dan biaya yang harus anda keluarkan juga nggak sedikit, sekitar £ 2000. Ya kalo dikonversi sekitar Rp.38 jutaan. Itu baru hotel saja lho, ya…
Selama di hotel, petugas keamanan dalam posisi siaga menjaga anda selama 24 jam. Jadi jangan coba-coba kabur selama menjalani masa karantina. Sebab kalo anda nekat kabur dan tertangkap, anda akan dikenakan denda £10.000.
Bagaimana dengan biaya tes PCR?
Masing-masing biayanya sekitar £ 100 yang harus dipesan melalui portal yang disediakan pemerintah. Jadi anda nggak bisa seenak jidat melakukan tes PCR selain dari yang sudah ditentukan pemerintah Inggris. Dan kalo hasilnya positif, maka anda wajib dikarantina 10 hari.
Nah kalo anda nekat mengabaikan tes PCR yang sudah diwajibkan tersebut, anda siap-siap kena denda berjenjang. Peringatan pertama denda yang dikenakan £1000, sedangkan peringatan kedua denda yang dikenakan naik 2 kali lipatnya menjadi £2000. Begitu seterusnya.
“Tapi Bro, aku kan terbang ke Inggrisnya melalui agen perjalanan alias Tours & Travel?” ungkap teman saya tersebut.
Ini lebih parah. Kenapa?
Aturan baru tersebut mengamanatkan kepada semua perusahaan Tours & Travel dan juga maskapai penerbangan untuk memastikan semua ‘klien’ mereka untuk mematuhi semua aturan baru tersebut tanpa pengecualian. Kalo tidak, tentu saja denda sudah menanti.
Ini jelas kesulitan tersendiri.
Coba bayangkan, anda bukan saja harus merogoh kocek lebih dalam untuk berwisata ke Inggris, tapi anda akan mendapatkan ‘pengalaman’ mengejutkan yang tidak akan terlewatkan.
Misalkan anda di sana di test positif Kopit, akankah perjalanan wisata anda jadi menyenangkan?
Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang serius, mengingat tes PCR tidak memiliki standar emas pengujian Kopit sehingga banyak menghasilkan positif palsu. (baca disini dan disini)
Lalu kapan aturan baru ini akan berakhir?
Hancock tidak memberikan informasi secara detil kapan aturan tersebut akan berakhir. Namun Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE) telah memberikan masukkan kepada pemerintah Inggris untuk memberlakukan aturan baru tersebut selama beberapa tahun. (https://www.rt.com/uk/515044-coronavirus-mutation-lockdown-sage-years/)
Bahkan seorang anggota parlemen dari partai konservatif yang menolak aturan baru tersebut mengatakan, “Bukan tidak mungkin aturan baru tersebut akan berlaku selamanya mengingat mutasi virus Kopit yang akan terus berlangsung.” (https://www.dailymail.co.uk/news/article-9241369/Furious-Tories-savage-Matt-Hancock-forever-lockdown.html)
Well, sis… saya nggak coba halangi langkah anda untuk bepergian ke Inggris karena saya tahu anda punya banyak uang untuk mewujudkan rencana anda tersebut. Tetapi sebagai teman, saya hanya bisa mengingatkan saja. Keputusan ada di tangan anda.
Jangan sampai, alih-alih ingin plesiran untuk menghilangkan suntuk, yang terjadi kemudian anda malah dapat ‘kejutan’ yang tak terlupakan saat anda berwisata bersama keluarga.
“Itu sangat tidak anda harapkan, bukan?”
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
0 Comments