Upaya Pecah Kongsi
Oleh: Ndaru Anugerah
Apa upaya yang dilakukan China guna mewujudkan tata dunia baru yang multipolar dan berkeadilan? Salah satunya adalah menjalankan strategi pecah kongsi.
Maksudnya?
Baru-baru ini, terbentuk kesepakatan investasi antara Uni Eropa dan China. Kesepakatan ini sangat penting dilakukan karena dengan kesepakatan tersebut Uni Eropa bisa langsung investasi ke China dan begitupun sebaliknya.
Dengan kata lain, China bisa memperluas jangkauannya ke pasar Eropa. (https://www.ft.com/content/6a429460-4bfb-42d4-9191-73ba97dde130)
Tebak siapa yang kebakaran jenggot dengan kesepakatan tersebut? Tentu saja AS.
Kenapa?
Pertama ditengah perang dagang AS-China, kok bisa-bisanya Uni Eropa yang merupakan sekutu sejati AS meninggalkan sekoci mereka bersama. Dan kedua ini akan membuka ‘kunci’ atas sanksi ekonomi yang diberlakukan AS kepada negara manapun yang melakukan hubungan dagang dengan China.
Dan tentu saja ini tidak bisa dibiarkan.
“Comprehensive Agreement on Investment (CAI) antara Uni Eropa dan China, tidak boleh dibiarkan karena akan membahayakan pengaruh global AS dan juga kerjasama dengan Uni Eropa melawan China,” demikian kurleb cuitan Jake Sullivan. (https://twitter.com/jakejsullivan/status/1341180109118726144)
Dengan adanya CAI antara Uni Eropa dan China, dengan sendirinya Uni Eropa akan terlepas dari pengaruh AS. Pada tataran teknis, AS nggak punya lagi hak mengatur-atur Uni Eropa untuk bekerjasama dengan negara manapun, termasuk urusan dagang dengan China.
Dan China bisa dikatakan sukses memecah kedekatan Uni Eropa dan AS yang dikenal sebagai kebijakan Trans-Pasifik, dengan kesepakatan investasi tersebut. (https://rangun.diplo.de/blob/2380824/a27b62057f2d2675ce2bbfc5be01099a/policy-guidelines-summary-data.pdf)
Gimana Uni Eropa nggak kesengsem sama China?
Saat Uni Eropa mengalami masalah dengan industri manufaktur, China justru melonggarkan akses ke industri tersebut buat Uni Eropa. (https://www.scmp.com/economy/china-economy/article/3090620/china-eases-restrictions-foreign-investors-it-too-little-too)
Otomatis dengan adanya kerjasama investasi tersebut, langkah China dalam mewujudkan rencana Belt & Road Initiative-nya sudah semakin dekat. Dan AS makin dibuat ketar-ketir dengan langkah pelonggaran-pelonggaran yang dilakukan China terhadap Uni Eropa. (https://www.europarl.europa.eu/RegData/etudes/BRIE/2020/652066/EPRS_BRI(2020)652066_EN.pdf)
Apa sih yang menyebabkan Uni Eropa mulai menjauh dari AS?
Salah satu alasannya adalah kebijakan America First, yang diambil Trump. Jadi di mata Trump, kepentingan AS adalah segalanya, peduli setan dengan kepentingan aliansi strategis mereka termasuk dengan Uni Eropa. “Emang kita apaan, kok dicuekin?”
Parahnya lagi, UU Layanan Digital (DSA) dan UU Pasar Digital (DMA) yang baru dirilis oleh Uni Eropa, diprediksi bakalan memperburuk hubungan Uni Eropa dengan AS. (https://www.gsma.com/gsmaeurope/news/dsa-dma-statement/)
Kok bisa?
Karena dengan adanya DSA dan DMA, maka Uni Eropa bakalan ‘membatasi’ layanan digital perusahaan-perusahaan besar AS sekelas Big Tech dalam bertransaksi di Uni Eropa. Setidaknya Google menyatakan hal tersebut. (https://www.csis.org/analysis/digital-services-act-digital-markets-act-and-new-competition-tool)
Bukankah ngajak perang AS, namanya?
Bisa disimpulkan, senjakala hegemoni AS yang mengusung konsep Uni-Polar sudah di depan mata. Sebaliknya era baru berupa tatanan dunia yang multi-polar sudah bersiap untuk menggantikannya.
Tentang ini, saya pernah prediksi beberapa bulan yang lalu. (baca disini)
Jadi kemana kiblat ekonomi setelah pandemi?
Itu bukan pertanyaan yang layak untuk dilontarkan.
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
jack ma menghilang itu benar2 diculik pemerintah china atau sebenarnya ada peran asing sih om? siapa tau cuma buat jelek jelekin china aja.
silakan dibaca: https://ndaruanugerah.com/spekulasi-jack-ma/