Upaya Membunuh Putin?


515

Upaya Membunuh Putin?

Oleh: Ndaru Anugerah

“Bang, kenapa nggak bahas soal serangan drone yang menyasar Kremlin?” tanya seorang melalui kanal messenger.

Tanpa berlama-lama, skuy kita bahas…

Seperti yang kita ketahui, pada malam 2 Mei silam, telah terjadi serangan drone yang gagal terhadap fasilitas dan Senat di ibukota Rusia. Tujuannya diduga untuk membunuh presiden Rusia, Vladimir Putin. (https://www.cbsnews.com/news/russia-ukraine-war-drone-attack-targets-putin-kremlin-moscow-claims/)

Serangan tersebut konon dilakukan oleh kendaraan udara tak berawak (Unmanned Aerial Vehicles). Namun pasukan pertahanan Rusia berhasil menonaktifkan peralatan tersebut dengan menggunakan teknik peperangan elektronik, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang berarti.

Atas serangan ini, pihak Rusia langsung menuding rezim Kiev karena diduga selaku pihak yang bertanggungjawab. Dan seperti biasa, pihak Ukraina langsung menampik tudingan yang dilemparkan Rusia dan menyatakan serangan drone tersebut sebagai operasi bendera palsu (False Flag Operation).

Kalo bisa diringkas, pihak Rusia mengklaim serangan ini sebagai upaya provokasi untuk terus berkonflik dengan Ukraina.

Di sisi yang lain, pihak Ukraina dan sekutu Baratnya justru menuding Rusia sedang melakukan upaya playing victim dengan menggelar operasi bendera palsu yang tujuannya untuk menarik simpati publik global sebagai pihak yang terzolimi.

Memang sebenarnya apa yang terjadi?

Kita akan bahas masalah ini dengan mengedepankan akal sehat kita yang dibutuhkan dalam bernalar.

Pertanyaan pertama yang harus kita ajukan adalah: apakah serangan tersebut memang sengaja didesain untuk menghabisi Putin, seperti klaim yang diberikan pihak Kremlin? (https://www.usatoday.com/story/news/world/2023/05/03/russia-ukraine-drones-kremlin-putin-assassination-attempt/70178270007/)

Jika memang iya, sepertinya itu nggak masuk akal.

Kenapa?

Anda perlu tahu kalo upaya menerbangkan dua drone kecil ke wilayah udara paling terlindungi di dunia, hanya akan berakhir dengan kesia-siaan. Sekelas rudal aja nggak bisa tembus, apalagi sekelas drone se-uprit? (https://missilethreat.csis.org/system/russian-air-defense/)

Ini jelas nggak nggak bisa diterima akal sehat.

Bahkan jika drone tersebut bisa menembus sistem pertahanan Rusia yang terkenal ekstra ketat tersebut, pertanyaan selanjutnya: mau kemana drone diarahkan?

Ini perlu untuk ditanyakan karena Kremlin sendiri isinya nggak hanya satu bangunan doang, melainkan kompleks dengan lebih dari selusin bangunan disana, termasuk 4 katedral dan 5 istana, dengan luasan mencapai 27,7 hektar. (https://en.wikipedia.org/wiki/Kremlin)

Sangat-sangat luas.

Seandainya drone diarahkan ke Kremlin, secara spesifik akan diarahkan kemana?

“Bukankah yang disasar adalah bangunan tempat Presiden Putin bermukim?” tanya seorang.

Memangnya anda pikir seorang Putin, tinggal dimana?

Anda wajib tahu walaupun Kremlin dikenal sebagai tempat kediaman presiden Rusia, nyatanya sang presiden nggak ‘beneran’ tinggal disana. Termasuk salah satunya Presiden Putin, yang terkenal nomaden dalam urusan memilih tempat tinggal. (https://www.hitc.com/en-gb/2023/05/03/does-putin-live-in-the-kremlin-russian-president-boasts-multiple-residences/)

Nah kalo sudah begini, let’s say Putin tinggal di salah satu istana Kremlin. Kira-kira di istana yang mana dia berada? Istana kesatu, kedua atau yang kelima?

Untuk tahu jawabannya, anda harus tanya Pak Tarno sambil ngomong prok-prok-prok.

Sebaliknya, kalo sesuai dengan klaim yang diungkapkan Ukraina bahwa mereka nggak merencanakan pembunuhan Putin, ini-pun sama konyolnya.

Kenapa?

Orang Ukraina sudah lama menganggap Putin sebagai sosok Hitler masa kini. Terutama saat Rusia yang dituding tengah melakukan upaya genosida pada segenap warga Ukraina selama hampir satu dekade. (https://www.voanews.com/a/is-putin-the-new-hitler-/6476408.html)

Dengan segudang ‘kesalahan’ yang telah dilakukan Rusia dibawah kepemimpinan Putin, menjadi masuk akal jika warga Ukraina sangat-sangat menginginkan kematiannya.

Nah kalo Zelensky bilang bahwa Ukraina nggak punya niatan untuk ‘menghabisi’ Putin, apakah pernyataan ini bisa diterima akal sehat? (https://www.bbc.com/news/world-europe-65471904)

Kembali ke laptop…

Lalu, untuk alasan apa narasi penyerangan Putin sengaja dihembuskan?

Jawabannya satu: untuk memperpanjang konflik yang dipaksakan antara Rusia dan Ukraina.

Seperti yang kita ketahui bersama, publik mulai jenuh dengan berita seputar konflik yang nggak kunjung usai. Sederhananya: mau konflik diperpanjang hingga beberapa episode, bodoamat lah… mereka nggak tertarik dengan berita ini.

Faktanya, perpanjangan skenario konflik hanya mendatangkan beberapa efek domino yang menyeret ekonomi global ke jurang krisis yang lebih parah. (baca disini dan disini)

Terima atau nggak, skenario serangan drone adalah bentuk ‘provokasi’ yang sengaja dibuat untuk melegalisasi Rusia untuk bisa menyerang balik Ukraina.

Dan jika akhirnya Ukraina memberikan perlawanan terhadap pasukan Rusia, lantas siapa yang diuntungkan dengan skema ini?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


2 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  1. Bang…ulas dong tentang putusan sistem tertutup atau terbuka yang di putuskan MK untuk Pemilu 2024

  2. Bang ndaru anda pernah bilang kemarin bahwa akan ada “pesta” di tanduk afrika dan sepertinya acara pembukanya dah dimulai(kalau saya tidak salah).Bisa beri kami gambaran gk bang akan semeriah apa “pesta” tersebut.

error: Content is protected !!