Tatanan Dunia Baru (*Bagian 2)


524

Tatanan Dunia Baru (*Bagian 2)

Oleh: Ndaru Anugerah

Pada bagian pertama tulisan, kita sudah bahas tentang istilah tatanan dunia baru yang bersifat ambigu.

Artinya kalo orang awam melontarkan istilah tatanan dunia baru, pasti dicap sebagai penganut teori konspirasi. Sementara jika tokoh-tokoh dunia melontarkan istilah yang sama, anehnya nggak akan dicap sebagai bagian teori konspirasi. Sangat membagongkan. (baca disini)

Sekarang kita mau bahas lebih dalam, dari mana asal muasal tatanan dunia baru tersebut. Siapa yang punya gagasan untuk mewujudkan pemerintahan satu dunia?

Adalah Cecil Rhodes yang punya gagasan utama untuk membentuk tatanan dunia baru atau pemerintahan satu dunia.

Siapa Cecil Rhodes sebenarnya?

Dia adalah pemilik perusahaan tambang De Beers yang bergerak di bidang logam mulai (emas dan berlian), dimana saat mendirikan perusahaan tersebut Rhodes mendapatkan bantuan finansial secara penuh dari bankir terkaya di dunia, NM Rothschild and Sons. (https://www.businessinsider.com/history-of-de-beers-2011-12?op=1)

Selepas kematiannya, Rhodes meninggalkan 7 buah surat wasiat, yang berisikan sejumlah proyek, termasuk yayasan publik dan juga perkumpulan rahasia.

Salah satu yayasan publik yang digarap Rhodes adalah Beasiswa Rhodes yang mendukung para mahasiswa pascasarjana internasional yang mengambil kuliah di Universitas Oxford.

Teknisnya begini. Jika ada mahasiswa dari belahan dunia manapun ingin mendapatkan jatah beasiswa pascasarjana pada Universitas Oxford, maka mahasiswa tersebut dapat mengajukan pada Rhodes Foundation. Apapun program yang diambilnya, mulai dari politik, kedokteran, seni, hukum hingga bisnis.

Apakah beasiswa ini bersifat gratis?

Tampak luarnya iya. Namun nyatanya, lewat beasiswa ini Rhodes mencoba mencetak kader yang akan duduk pada struktur organisasi rahasianya (dan juga jabatan publik lainnya), kelak sang mahasiswa merampungkan kuliahnya dari Oxford.

Nggak heran jika jebolan Oxford yang mengambil program beasiswa ini berhasil menduduki posisi penting di banyak pemerintahan di dunia. Karena memang itulah desain awal dari Rhodes. (https://www.voltairenet.org/IMG/pdf/Quigley_Anglo_American_Establishment.pdf)

Dengan adanya pengaruh yang diberikan para jebolan alumni Oxford yang ‘terpilih’, ide Rhodes untuk menciptakan tatanan dunia yang tunggal, suatu saat nanti pasti akan terwujud, dimana kelompok Anglo-Amerika yang akan memegang kendalinya.

Satu yang saya tegaskan disini, bahwa nggak semua alumni beasiswa Rhodes, sudah pasti menjadi bagian kelompok Anglo-Amerika binaan Rhodes lho ya. Bukan semua, tapi beberapa saja yang punya komitmen yang sama dalam mewujudkan tatanan dunia baru tersebut.

Ada banyak kelompok rahasia Rhodes yang saling terkoneksi satu sama lain.

Sebut saja, Milners’ Kindergarten, The Round Table Group, The Rhodes Crowd, The Times Crowd, The Chatham House Crowd hingga All Souls Group.

Semua itu adalah kelompok rahasia dibawah naungan Rhodes, dimana pada tiap kelompok memiliki sebuah kelompok kecil yang didaulat sebagai Masyarakat Terpilih. Merekalah yang menjalankan roda organisasi rahasia tersebut demi mewujudkan tatanan dunia baru.

Lalu mengapa Rhodes memakai istilah Anglo-Amerika pada kelompok rahasia binaannya?

Karena bagi Rhodes, supremasi kulit putih di atas segalanya.

Rhodes berpandangan bahwa budaya Anglo-Saxon dengan Inggris sebagai pusatnya, jauh lebih unggul atas budaya lainnya di kolong langit. Jadi kalo bangsa kulit putih ‘menjajah’ bangsa kulit hitam di Afrika, itu sah-sah saja untuk dilakukan berdasarkan diktum Rhodes.

Apa buktinya bahwa Rhodes bersifat rasis dan mendukung terbentuknya organisasi rahasia?

Anda bisa lihat pada karyanya di tahun 1877, yang berjudul Confession of Faith. (https://pages.uoregon.edu/kimball/Rhodes-Confession.htm)

Disitu Rhodes mengatakan, “Saya berpendapat bahwa kita adalah ras terbaik di dunia, dimana makin banyak ras kita, maka makin baik bagi umat manusia. Bayangkan jika bagian ini diambil oleh specimen manusia yang paling hina.”

Rhodes menambahkan, “Mengapa kita tidak membentuk suatu perkumpulan rahasia dengan satu tujuan yaitu memajukan Imperium Inggris dan menjadikan seluruh dunia yang tidak beradab di bawah kekuasaan Inggris, dengan Anglo-Saxon sebagai ras pemimpin?”

Dan Rhodes menyatakan, “Untuk mewujudkan gagasan ini, kita harus menempatkan anggota kita pada universitas-universitas dan sekolah-sekolah agar mereka sadar akan tantangan yang mereka harus hadapi…. Karenanya saya akan menyerahkan semua harta yang saya miliki guna mewujudkan perkumpulan (rahasia) seperti itu.”

Sangat gamblang pernyataan yang dibuat Rhodes.

Nggak perlu waktu lama untuk menjawab rencana Rhodes, karena beberapa tahun kemudian (1891) Rhodes bersama William Thomas Stead, Lord Nathan de Rothschild dan Reginald Baliol Brett bertemu untuk menjalankan rencana mereka guna menggerakkan dominasi global. Inilah kelompok elit pertama yang terbentuk. (https://ordoabchao.ca/volume-three/round-table)

Dari kelompok elit ini, maka upaya perekrutan segera dimulai, guna mewujudkan Masyarakat Terpilih, dengan mengundang Lord Alfred Milner untuk bergabung di dalamnya.

Setelah Masyarakat Terpilih berhasil dibentuk, tugas selanjutnya adalah membentuk Asosiasi Pembantu sebagai kelompok yang paling dekat dengan sumbu kekuasaan.

Dan di tahun 1902, setelah kematian Cecil Rhodes, Masyarakat Peziarah Transatlantik alias Pilgrims Society resmi terbentuk dengan tujuan menyatukan dunia, secara khusus pada negara-negara yang berbahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. (https://tinyurl.com/28y6x4b2)

Bisa dikatakan jika Masyarakat Peziarah sengaja dibentuk untuk menjembatani hubungan Inggris dan AS, karena menurut ketentuannya ras Anglo-Amerika lah yang punya hak khusus untuk mengatur sistem pemerintahan tunggal yang global.

Tidak mengejutkan jika kemudian setiap Dubes AS yang terpilih untuk Inggris, akan otomatis bertemu dengan Pilgrims Society yang ada di Inggris sebagai tugas pertamanya. Begitupun sebaliknya.

Apa tujuannya?

Agar punya kesamaan visi dalam membentuk pemerintahan global yang selaras dengan cita-cita mendiang Cecil Rhodes. (https://www.pilgrimsociety.org/pigrimsOfTheUS.php)

Bagaimana perkembangan dari kelompok rahasia ini guna mewujudkan pemerintahan satu dunia?

Pada bagian ketiga kita akan mengulasnya.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!