Sebenarnya Penyakit Apa?


517

Sebenarnya Penyakit Apa?

Oleh: Ndaru Anugerah

Kopit itu sebenarnya penyakit apa, sih?

Kalo dari namanya, tentu penyakit respirator alias penyakit yang menyerang sistem pernapasan. Nggak heran kalo penyakit ini ditenggarai menyebabkan kerusakan pada paru-paru korbannya. (https://www.webmd.com/lung/what-does-covid-do-to-your-lungs)

Namun, penelitian terbaru justru mengatakan hal yang berbeda.

Maksudnya?

Pada jurnal yang dipublikasi pada 30 April 2021 silam, para peneliti mengatakan bahwa Kopit itu penyakit vaskular. “Penelitian telah menjelaskan dengan tepat bagaimana virus SARS-CoV-2 merusak dan menyerang sistem vaskular di tingkat sel,” demikian kurleb-nya. (https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/CIRCRESAHA.121.318902)

Dr. Uri Manor selaku salah satu peneliti dari Salk Institute mengatakan, “Banyak orang menganggapnya sebagai penyakit pernapasan, tetapi sebenarnya ini adalah penyakit vaskular (pembuluh darah).”

Dr. Manor menambahkan, “Ini yang bisa menjelaskan mengapa beberapa orang yang terkena virus tersebut kemudian mengalami stroke, dan mengapa beberapa orang memiliki masalah di bagian tubuh yang lain yang terkoneksi dengan vaskular-nya (pembuluh darah).”

Temuan ini membuka kotak Pandora yang selama ini tertutup rapat, meskipun para ilmuwan sudah ‘mengetahui’ bahwa Kopit sebenarnya memang bukan semata penyakit respirator tapi juga penyakit vaskular.

Makalah yang dipublikasi tersebut setidaknya memberikan konfirmasi yang jelas dan rinci tentang mekanisme dimana protein lonjakan (spike protein) itu dapat merusak sel-sel pembuluh darah untuk pertama kalinya.

Dengan kata lain, para ilmuwan yang mempelajari Kopit telah menyatakan bahwa protein lonjakan berkontribusi pada kerusakan sel endotel vaskular.

Terus bagaimana peneliti tahu bahwa virus Kopit dapat melakukan pengrusakan tersebut?

Pada penelitian tersebut, mereka menciptakan virus ‘palsu’ yang dikelilingi oleh protein lonjakan klasik yang dimiliki SARS-CoV-2, tapi tidak mengandung virus yang sebenarnya.

Hasilnya?

Paparan pseudovirus tersebut mengakibatkan kerusakan pada paru-paru dan peradangan pada sel endotel yang melapisi dinding arteri pulmonalis.

Atas temuan tersebut, peneliti kemudian mereplikasi proses itu di laboratorium, dengan mengekspos sel-sel endotel yang sehat (yang melapisi arteri) dengan protein lonjakan. Dan protein lonjakan ternyata telah merusak sel dengan mengikat ACE2, sehingga mengganggu sinyal molekuler ACE2 ke mitokondria.

Akibatnya, mitokondria sebagai organel yang menghasilkan energi untuk sel, mengalami kerusakan dan terfragmentasi gegara terpapar protein lonjakan.

“Jika anda menghilangkan kemampuan replikasi virus, virus tersebut masik memiliki efek merusak yang besar pada sel-sel pembuluh darah, karena kemampuannya mengikat reseptor ACE2,” ungkap para peneliti.

Temuan ini sangat penting dalam mengungkap skenario dibalik vaksinasi global.

Apa itu?

Pada bagian lain tulisan, saya akan mengulasnya.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


One Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  1. Kopit itu bukan penyakit respiratory maupun vaskular mas, Yang jelas kopit itu penyakit palsu. Sebagian besar penyakit primer medis modern adalah distraksi. Modus2 yang sama berulang dengan balutan kisah2 fiksi sains yang membelokkan dan memfitnah fakta2 alami sains.
    Lonjakan protein adalah gejala khas auto immune yg itu perbuatan fucksin. Vonis penyakit fiktif dengan fraud test atau metode diagnosa sesuai narasi. selanjutnya yg menimbulkan penyakit beneran adalah racun dari vaksin, obat-obatan yg diberikan, dan atau metode perawatan.

    semua dikemas dengan cantiq. hingga para pelakunya di level bawah yg mengikuti arahan skenario industri tidak merasa berdosa, bahkan dielu2kan bak pahlawan. wong2 edyan.

    info2nya selalu sedap, ditunggu lanjutannya mas..

error: Content is protected !!