Obatnya Sudah Ada
Oleh: Ndaru Anugerah
Apakah Kopit nggak ada obatnya?
Ada seorang yang bernama Dr. Ryan Cole selaku CEO dan Direktur Medis Cole Diagnostics, salah satu laboratorium independen terbesar di Idaho, AS. Dr. Cole juga merupakan Board Certified Pathologist yang berpengalaman di Mayo Clinic.
Selain itu, Dr. Cole juga telah mengantongi sertifikat Dewan dalam patologi anatomi dan klinis. Ia memiliki keahliah di bidang imunologi dan virologi.
Dr. Cole sendiri telah menangani lebih dari 350 ribu pasien selama karirnya, dan telah melakukan lebih dari 100 ribu test Kopit selama setahun terakhir.
Singkatnya soal reputasi, jangan pernah ragukan kredibilitas beliau karena dia bukan pakar kaleng-kaleng.
Menarik tentang apa yang telah dikemukakan Dr. Cole baru-baru ini dalam acara di Capitol Clarity yang berlangsung di Idaho. Dia memaparkan temuannya tentang vaksin Kopit dan juga kemungkinan pasien Kopit bisa dilakukan penanganan rawat jalan. (https://www.bitchute.com/video/d9i98SMUI8NH/)
“Idaho saat ini tidak dalam keadaan pandemi melainkan ‘endemik’ karena angka kematian akibat virus (Corona) telah menurun,” ungkap Dr. Cole.
Dia bisa mengatakan demikian, karena pada umumnya virus Corona mengikuti siklus hidup yang 6-9 bulan saja, seperti SARS-1 dan MERS.
Dr. Cole juga menyatakan bahwa faktor risiko tertinggi tertular Kopit adalah mereka yang berusia lanjut, obesitas dan juga memiliki kadar vitamin D yang rendah.
Dalam paparannya, Dr. Cole menyatakan bahwa rata-rata usia kematian tahunan adalah 78,6 tahun yang sama dengan usia rata-rata kematian akibat Kopit.
Menariknya, Dr. Cole menyatakan bahwa kunci utama dalam menangani virus Kopit adalah vitamin D guna meningkatkan sistem imun. “Tidak ada yang namanya musim flu dan pilek, yang ada hanya musim rendahnya vitamin D,” ungkap Dr. Cole.
Berdasarkan paparannya, saat ini 70-80% populasi dunia kekurangan vitamin D. Dan ini berlaku terutama pada mereka yang terkena Kopit dan sedang melakukan perawatan.
“Jadi yang harus dibenahi adalah meningkatkan kadar vitamin D pada tiap individu. Itu obat yang sesungguhnya. Dengan demikian penggunaan vaksin eksperimental tidak lagi dibutuhkan karena sudah tersedia pengobatan bagi pasien C19,” begitu kurleb ungkap Dr. Cole.
Tentang obat alami bagi pasien Kopit, setahun yang lalu saya pernah ungkap. Dan vitamin D adalah salah satu obat mujarab dalam mengatasi Kopit. Banyak pakar kesehatan dunia telah mengungkapkan ‘rahasia’ ini diawal-awal pandemi. (baca disini dan disini)
Saran saya,segera sediakan suplemen tersebut di rumah anda.
Mau sehat apa mau sekarat?
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
0 Comments