Mengubah Haluan
Oleh: Ndaru Anugerah
Beberapa hari yang lalu (10/12), Nikaragua melakukan keputusan politik baru dimana mereka secara resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan menjalin kemitraan politik dengan China. (https://www.cnn.com/2021/12/09/americas/nicaragua-taiwan-china-intl-latam/index.html)
“Pemerintah RRC adalah satu-satunya yang secara hukum mewakili semua Tiongkok, dan Taiwan merupakan bagian integral dari wilayah Tiongkok. Pemerintah Nikaragua telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan mengakhiri kontak atau hubungan resmi apapun,” demikian kurleb-nya.
Perlu anda ketahui, bahwa hubungan Nikaragua dan China mengalami pasang surut. Semasa Daniel Ortega (1985-1990) yang merupakan sosok presiden Sandinista, hubungan kedua negara terjalin mesra. (https://thediplomat.com/2021/12/china-nicaragua-seal-diplomatic-ties-as-taiwan-loses-another-official-partner/)
Tapi hubungan itu berantakan saat presiden Violeta de Chamorro yang merupakan presiden boneka AS, berkuasa di negara itu. Chamorro menghempaskan hubungan dengan China dan menjalin hubungan dengan Taiwan di tahun 1990-an. (https://www.latimes.com/archives/la-xpm-1990-11-07-mn-3617-story.html)
Dan kini, pada gelaran pilpres November 2021 yang lalu, Daniel Ortega kembali memenangkan kursi kepresidenan secara absolut. (https://www.aa.com.tr/en/americas/ortega-wins-nicaraguas-presidential-elections-preliminary-results/2415403)
Ini mengakibatkan hubungan dengan China, dijalin kembali.
Kenapa kok dijalin kembali?
Karena bagi Nikaragua, China adalah mitra jangka panjang dalam aliansi ALBA (Bolivarian Alliance for the Peoples of Our America) yang diusung oleh Evo Morales di tahun 2006 silam. Dan Nikaragua adalah anggota ALBA, selain Kuba, Venezuela dan Bolivia. (https://albainfo.org/what-is-the-alba/)
Jadi kalo ALBA yang bercita-cita mewujudkan tatanan dunia baru yang multipolar, menjadi wajar jika kemudian mendukung proyek BRI yang diusung China yang memang punya visi yang sama. (https://diplomatist.com/2020/01/03/alba-and-india/)
Selain itu, Nikaragua juga menarik diri dari keanggotaan OAS (Organization of American States) yang merupakan organisasi boneka yang dibentuk AS guna mengamankan ‘halaman belakangnya’. (https://www.dw.com/en/nicaragua-decides-to-leave-oas-after-election-criticism/a-59884427)
Dengan adanya keputusan politik yang diambil Nikaragua, bisa ditebak siapa yang akan ‘meradang’?
Tentu saja AS.
Ini ironis, mengingat AS makin dikacangin saja sama negara-negara Amerika Latin yang seharusnya dia jaga erat-erat dari invasi China. Padahal Biden telah mengeluarkan program Build Back Better World guna menangkis upaya infiltrasi China pada wilayah backyard-nya. (https://www.whitehouse.gov/briefing-room/statements-releases/2021/06/12/fact-sheet-president-biden-and-g7-leaders-launch-build-back-better-world-b3w-partnership/)
Apa implikasi yang mungkin atas keputusan yang diambil Nikaragua dengan menormalisasi hubungan dengan China?
Di tahun 2013 silam, China dan Nikaragua telah menandatangani kontrak untuk membangun Terusan Nikaragua, dimana investor China Wang Jing didaulat sebagai eksekutornya. (https://www.scmp.com/news/china/article/1300741/spotty-record-chinese-executive-wang-jing-nicaragua-canal-dream)
Dengan adanya terusan ini, maka akan ada alternatif pada rute pelayaran selain Terusan Panama. (https://www.brookings.edu/blog/up-front/2014/07/09/a-transoceanic-canal-for-nicaragua/)
Sialnya, pendana utama yang bernama HK Nicaraguan Canal Development (HKND Group) mengalami kebangkrutan di tahun 2018 silam, dan menyebabkan proyek Terusan Nikaragua ditangguhkan. (https://www.bloomberg.com/news/articles/2018-04-26/nicaragua-canal-builder-abandons-office-in-prime-hong-kong-tower)
Seiring dengan berjalannya waktu, Wang Jing kemudian berencana melanjutkan proyek tersebut dengan cara mengirim surat ke Daniel Ortega saat dirinya terpilih menjadi presiden kembali di Nikaragua. (https://www.bloomberg.com/news/articles/2021-11-12/ex-billionaire-canal-promoter-lauds-ortega-after-retaining-power)
Kenapa proyek yang sempat mangkrak tersebut mau dilanjutkan?
Pertama, China butuh banyak hub untuk menghubungkan jalur BRI-nya. Prinsipnya makin banyak hub tercipta, maka konektivitas akan menjadi lebih baik.
Dan kedua Terusan Nikaragua akan mampu melewati lebih banyak kargo ketimbang Terusan Panama, karena lebih lebar dan lebih dalam kanalnya. Otomatis kargo yang melewati Terusan Nikaragua, akan lebih banyak ketimbang Terusan Panama. (https://www.bbc.com/news/world-asia-china-31936549)
Bisa dikatakan, bahwa perubahan haluan yang dilakukan Nikaragua pada China akan berimplikasi serius pada nasib bangsa itu kedepannya.
Makanya saat Daniel Ortega memenangkan kursi kepresidenan pada November silam, AS dan sekutunya mencoba menggiring opini bahwa proses pemilu-nya curang alias setting-an. Harapannya satu: revolusi warna bisa digelar untuk menggoyang kepemimpinannya. (https://www.aljazeera.com/news/2021/11/8/early-results-show-ortega-win-in-controversial-nicaragua-poll)
Kasus yang terjadi di Nikaragua menegaskan satu hal, bahwa tatanan dunia yang multipolar jelas berseberangan dengan rencana kartel Ndoro besar untuk menuntun tatanan dunia baru (selepas plandemi) yang unipolar di bawah komando AS dan sekutunya.
Kira-kira, siapa lebih kuat?
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
0 Comments