Ketika Orang Kaya Ngaku Susah


522

Bagus juga nih tulisan…

Kemewahan Hidup Prabowo di Tengah Desa yang Tertinggal

Prabowo orang kaya. Ya, kita semua tahu itu. Publik tahu Prabowo orang kaya. Kita tidak perlu bertanya kenapa Prabowo bisa kaya. Dia korporat, memiliki perusahaan besar, tapi tidak bayar pajak, telat bayar gaji karyawan, akhirnya kaya raya, disamping kekayaannya tersebut, Prabowo tidak lepas dari gaya hidup serba mewah. Rumah besar, tanah luas, mobil mahal, kuda miliaran rupiah, adalah beberapa properti yang dimiliki Prabowo.

Beberapa hari lalu, beredar di dunia maya video joged Prabowo saat natal. Saya tidak mempermasalahkan joged saat hari natal, karena saya tidak ingin terjebak dalam paham sempit intoleransi beragama seperti yang selama ini dilantangkan oleh pendukung Prabowo sendiri.

Mengucapkan natal dibilang haram. Tapi saat bosnya joged di pesta natal semua diam, menarik kata-katanya, dan bilang halal. Ya, itulah kelakuan pendukung Om Wowo.

Kembali ke pembahasan joged. Bukan kali ini saja Prabowo joged, di momen-momen lain, Prabowo sering hadir dalam berbagai pesta yang notabene mewah, melakukan dansa dan tari-tarian kaum ‘atas’ yang tidak mencerminkan perilaku pemimpin sama sekali. Berupaya menjadi pemimpin seharusnya Prabowo sudah menunjukkan perilaku pemimpin dengan benar, namun yang terjadi malah sebaliknya. Dia menunjukkan perilaku-perilaku yang tidak pantas dicontoh dan diteladani.

Tahu rumah Prabowo?

Letaknya di sebuah bukit di Desa Bojong Koneng, Bogor. Memiliki luas sebesar 4,8 hektar, Prabowo seakan memiliki bukit pribadi. Rumah itu dibelinya tahun 2001, tiga tahun setelah dirinya dipecat dari militer.

Rumah ini dijaga super ketat ala-ala militer. Bukan hanya satpam, Prabowo memiliki pasukan pengamanan yang direkrut olehnya sendiri. Rumah ini jauh dari pemukiman dan tertutup dan terasing dari penduduk Desa.

Rumah ini dibuat berteras, mengikuti kontur perbukitan yang terhampar di punggung perbukitan. Dibagian depan, terdapat dua buah gerbang kayu setinggi 2,5 meter yang yang terlihat kokoh. Sementara, di sekeliling gerbang kayu terdapat pagar tembok sepanjang 10 meter.

Gerbang yang pertama dijaga oleh empat orang petugas tegap berseragam rapi, yang mengecek setiap tamu. Dari gerbang ini tamu melintasi jalan berbelok menanjak, yang di satu sisinya dijadikan area penanaman cabai.

Gerbang kedua yang berjarak 200 meter dari gerbang pertama dijaga oleh dua petugas dengan penampilan serupa. Mereka menghormat dengan sikap sempurna saat mobil tamu melintas. Petugas-petugas tersebut didampingi juga oleh 5 ekor anjing pelacak.

Setelah masuk melalui gerbang-gerbang tersebut, terdapat jalan setapak yang menanjak sekitar 500 meter menuju bangunan utama melewati helipad dan ranchyang ditumbuhi rumput hijau, tempat beberapa kuda berlarian.

Sebuah bangunan utama dominan batu bata merah tampak berdiri megah. Bangunan tersebut sambung menyambung hingga ke belakang. Pada bangunan utama ini, dilengkapi juga perpustakaan, kolam renang air panas, meja bilyard, pendopo kayu jati, plus rumah untuk belasan kudanya. Di bagian sudut lainnya, ada helipad tempat mendarat helikopter pribadinya yang cukup jauh dari rumah utamanya.

Prabowo biasanya naik mobil Lexus putih saat menuju helipad sebelum akhirnya naik helikopter di dalam kompleks rumahnya itu.

Principal Indohouse Indonesia, broker properti wilayah Bogor, memberikan gambaran harga lahan dan properti milik Prabowo Subianto di wilayah Hambalang, tepatnya Bojong Koneng, berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 160.000 per meter persegi. Jika mengacu harga aktual, maka nilai aset lahan Om Wowo tersebut sebesar Rp 38,4 miliar.

Angka ini di luar nilai bangunan dan aset didalamnya seperti ternak, kebun, kendaraan dan lain-lainnya. Luar biasa mewah bukan?

Namun kemewahan itu berbanding terbalik dengan kondisi warga sekitar. Warga Desa Bojong Koneng yang jauh dari keramaian kota, hidup dengan segala keterbatasan dan kemiskinan.

Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani perkebunan. Akses jalan menuju markas Prabowo kurang layak. Banyak jalan berlubang dan bergelombang. Seharusnya, Prabowo memprhatikan hal ini.

Mungkin dengan menyumbang sebagian hartanya untuk perbaikan jalan, atau melaporkan kepada pemerintah daerah terkait. Namun Prabowo sepertinya cukup apatis, yang penting hidup di rumahnya sudah nyaman.

Kehidupan Prabowo yang serba mewah berbanding terbalik dengan kehidupan masyarakat di negeri ini. Prabowo bukan figur yang dapat menjadi contoh dan diteladani dalam mengentas kemiskinan.

Dia hidup mewah seorang diri di tengah pedesaan meskin yang jauh dari kota. Coba tanyakan kepada warga Desa Bojong Koneng, pernah tidak Om Wowo menghadiri kegiatan Desa atau menyapa warga sana? Tidak pernah. Keluar rumah saja sudah dikawal pasukan pribadinya, padahal Om Wowo kan bukan orang penting-penting banget.

Om Wowo yang sehari-hari hidup mewah, pasti ogah mengurus masyarakat miskin, berkumpul dengan masyarakat miskin, apalagi berusaha mengentas kemiskinan, karena itu butuh kepekaan nurani.

Apa yang dilakukannya saat kampanye ini tidak lebih dari pencitraan untuk mendulang suara. Padahal kehidupan aslinya, dia tidak mau mengurus warga-warga di satu Desanya. Memang Prabowo sibuk apa?

*Ketua Karang Taruna Sentul.

https://www.suaradewata.com/read/2018/12/29/201812290004/Kemewahan-Hidup-Prabowo-di-Tengah-Desa-yang-Tertinggal.html


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!