Sistem Yang Rapuh
Oleh: Ndaru Anugerah
Banyak negara sudah menerapkan green passport alias kode QR yang menandakan seorang telah divaksin Kopit atau belum. Ini diperlukan bagi mereka yang mau bepergian dengan menggunakan moda transportasi atau sekedar shopping ke mall.
Tanpa ini, jangan harap anda bisa menjalankan aktivitas tersebut.
Bagi yang telah divaksin, ini mungkin bukan masalah. Namun bagi yang belum atau nggak mau divaksin, bagaimana nasibnya?
Tapi tenang saja. Selalu ada solusi saat masalah datang.
Maksudnya?
Sertifikat vaksin palsu kini lagi booming di pasar gelap dunia maya atau yang dikenal luas dengan istilah Dark Web. Dan untuk mendapatkan code QR tersebut, anda cukup bayar USD 300. (https://www.rt.com/russia/539208-darknet-fake-covid-vaccine-certificates/)
Dan hebatnya, penyedia layanan ini bisa menjelajah lintas negara. Setidaknya begitu klaim yang mereka lontarkan.
Kenapa ini bisa booming?
“Karena orang mau bepergian secara bebas, sementara di banyak negara sudah memberlakukan sistem pemindaian QR untuk mengetahui dirinya telah divaksin atau tidak,” demikian ungkap Dmitry Galov selaku peneliti keamanan pada Kaspersky yang ada di Moskow.
Sebagai akibatnya, mereka menyediakan apa yang saat ini banyak dicari orang: sertifikat vaksin. Bahkan dalam beberapa iklan di Dark Web, mereka menyatakan bahwa sertifikat tersebut akan bisa masuk pada aplikasi mainstream seperti CovPass, CoviCheck dan sebagainya.
Apakah ini beneran atau hanya penipuan?
Galov menyatakan, “Anda harus berhati-hati sebelum memutuskan untuk membeli.”
Apa maksudnya? Entahlah.
Satu yang pasti, bahwa seorang ABG di Perancis berhasil menggunakan kode QR milik Presiden Macron untuk sekedar jalan-jalan ke pusat perbelanjaan, sebelum akhirnya ketahuan. (https://actu17.fr/marseille-sans-pass-sanitaire-il-presente-le-qr-code-demmanuel-macron-et-termine-en-garde-a-vue/)
Atau kasus di Eropa, dimana ditemukan bahwa ada kode QR dengan identitas bernama Adolf Hitler yang nggak lain adalah sang Fuhrer. Masa iya Hitler bangkit dari kuburnya dengan memakai atribut ala Nazi guna divaksin Kopit? (https://www.ansa.it/sito/notizie/cronaca/2021/10/27/sottratte-chiavi-per-generare-green-pass-ue_1a79381a-7e0e-43ff-ba41-29e745f6ec60.html)
Artinya apa?
Bahwa sistem kode QR memang rawan untuk di-hacked. Sehingga apa yang tengah diperdagangkan di Dark Web, bisa jadi benar adanya dan bukan tipuan. Toh sudah ada buktinya.
Kalo seorang Hitler dan Macron bisa dimanipulasi datanya, gimana dengan data anda yang telah divaksin? Apakah nggak rawan untuk dibajak pihak lain? Terlebih lagi, apakah efektif sistem pemindaian QR tersebut?
“Memang sejak kapan scan QR bisa menyimpulkan bahwa anda bebas Kopit?”
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
0 Comments