Menyoal Protein Lonjakan
Oleh: Ndaru Anugerah
Apa sebenarnya protein lonjakan?
Secara definitif, protein lonjakan adalah protein fusi transmembran unik yang berbahaya, dan merupakan bagian integral dari virus Kopit. Protein lonjakan (spike protein) punya peran penting dalam menembus sel inang.
Jika ini terjadi, maka sel-sel yang ada di lapisan dinding pembuluh darah akan rusak dan dapat menyebabkan pembekuan darah, pendarahan, peradangan besar hingga kematian. (baca disini)
Dengan kata lain, protein lonjakan adalah patogen yang bukan saja berbahaya, namun berpotensi mematikan pada manusia.
Lalu, sudah tahu bahaya protein lonjakan pada virus Kopit, kok vaksin yang dibuat Big Pharma malah menyuruh vaksin yang diproduksinya untuk bertindak sebagai antigen yang akan menginduksi respons imun pada tubuh manusia, dengan menghasilkan protein lonjakan?
Pada penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Salk sudah jelas menyatakan bahwa protein lonjakan bersifat merusak sel, terutama pada sistem pembuluh darah pada manusia. Dan protein lonjakan berkontribusi pada kerusakan sel endotel vaskular, dengan cara mengikat ACE2. (https://scitechdaily.com/covid-19-is-a-vascular-disease-coronavirus-spike-protein-attacks-vascular-system-on-a-cellular-level/)
Jika virus yang bereplikasi saja sudah cukup merusak sel-sel pembuluh darah, gimana jadinya kalo jumlahnya digandakan lewat jalur vaksinasi?
Hal yang dikemukakan oleh ilmuwan Salk bukan satu-satunya.
Prof. Byram Bridle selaku pakar imunologi virus dari Universitas Guelph, Ontario mengatakan, “Pada awalnya, kami menganggap bahwa protein lonjakan adalah antigen target yang hebat, sampai kami menyadari bahwa protein lonjakan tersebut adalah protein patogen yang bersifat racun bagi tubuh.”
Prof. Bridle menambahkan, “Dengan memvaksinasi seseorang (dengan vaksin Kopit), maka kita secara tidak sengaja menginokulasi mereka dengan racun.” (https://www.conservativewoman.co.uk/vaccine-researcher-weve-made-a-big-mistake/)
Secara singkat, apa yang dikatakan Prof Bidle selaras dengan temuan yang diungkapkan ilmuwan Salk Institute, bahwa saat vaksin yang disuntikkan berinteraksi dengan aliran darah, maka sel-sel pembuluh darah tersebut bisa dirusak oleh protein lonjakan yang dihasilkan oleh vaksin.
Masalah nggak berhenti sampai disitu.
Prof. Bidle mengatakan bahwa protein lonjakan yang dihasilkan vaksin, ternyata tidak hanya bekerja secara lokal pada tempat dimana suntikan dilakukan, namun bisa masuk ke aliran darah dan dibawa melalui sirkulasi ke banyak tempat lain pada tubuh manusia.
Misalnya, anda disuntik vaksin pada bagian lengan. Maka dari situ, vaksin bisa menjalar kemana-mana, termasuk jantung, hati, ginjal, paru-paru, prostat, kelenjar ludah, sumsum tulang belakang, limpa, testis hingga rahim.
Kalo jumlah protein lonjakan yang dihasilkan secara kuantitatif kecil, maka ini akan bisa dinetralisir oleh tubuh dalam beberapa hari. Nah kalo banyak, gimana?
Prof. Bidle menyatakan bahwa vaksin memiliki perangkat yang dapat melindungi protein lonjakan terhadap penghancuran yang dilakukan oleh tubuh, guna meningkatkan respons kekebalan.
Dengan kata lain, tubuh seseorang nggak punya cukup kemampuan dalam mengendalikan cara kerja vaksin dalam tubuh, terutama dalam memproduksi protein lonjakan.
Coba anda bayangkan efek dari vaksin tersebut pada 4-5 tahun ke depan. Apa yang akan terjadi pada tubuh manusia yang sudah menerima vaksin tersebut?
Nggak aneh jika Dr. Judy Mikovits bilang, “Vaksin Kopit adalah senjata biologis yang dirancang untuk menghancurkan kekebalan tubuh bawaan dan membuat seseorang bersiap untuk serangan penyakit dan mengakibatkan kematian dini dengan cepat.” (https://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2021/05/30/covid-19-vaccines-causing-damage.aspx)
Faktor lain yang perlu jadi concern adalah soal kemampuan virus dalam membawa kode genetik, dimana sangat mungkin bahwa protein yang dihasilkan salah dilipat dan menjadi prion. Dan kalo ini terjadi, maka sel-sel otak pada manusia akan rusak dan mendatangkan penyakit Alzheimer hingga Parkinson. (https://www.conservativewoman.co.uk/covid-vaccines-concerns-that-make-more-research-essential/)
Jadi, kalo saat ini begitu banyak korban berjatuhan akibat vaksin, anda nggak perlu aneh menanggapinya.
Karena memang vaksinasi dapat merangsang produksi protein lonjakan berlebih pada tubuh manusia, yang pada akhirnya mendatangkan masalah yang jauh lebih besar ketimbang virus Kopit itu sendiri.
Setidaknya para ilmuwan sudah memperingatkannya.
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
Tolong Bang di bahas masalah zat edonovirus di kandungan vaksin & kontrol otak yg di bahas Bossdarling di channel mmbakyutube.com ? Please. Kalau benar sepeeti yg di gambarkan Boss darling, Hancur dunia ini, dan kita yg tdk d vaksin pun juga sgt terancam