Perilaku Ramah Lingkungan
Oleh: Ndaru Anugerah – 29072024
Bagaimana rencana berkelanjutan sang Ndoro besar bisa dijalankan?
Tentunya melalui endorsement, agar orang mulai terbiasa dengan rencana tersebut. Tujuannya, agar orang nggak kaget kelak rencana berkelanjutan tersebut dilakukan dengan sepenuhnya.
Salah satu yang dilakukan adalah melalui promosi wisata. Denmark telah melakukan hal itu dengan meluncurkan program yang bernama Copenpay. (https://edition.cnn.com/2024/07/09/travel/copenhagen-tourism-rewards-scli-intl/index.html)
Secara garis besar, wisatawan yang mengunjungi negara tersebut dan terlibat dengan aktivitas ramah lingkungan (seperti memungut sampah, menggunakan sepeda atau bepergian dengan transportasi umum), maka akan mendapatkan reward berupa makan siang gratis, pengalaman budaya hingga tur.
Karena ini masih ujicoba, maka program ini hanya bersifat temporal dan berlangsung antara 15 Juli hingga 11 Agustus mendatang.
“Perlu transformasi tindakan hijau yang kelak menjadi mata uang, melalui pengalaman budaya,” ungkap badan otoritas pariwisata Copenhagen.
Jadi, kalo misalnya anda berkunjung ke Denmark dan menggunakan moda transportasi umum atau menggunakan sepeda untuk berkeliling Copenhagen, anda bakal diberikan akses untuk bermain ski menuruni lereng ski buatan yang ada di atap gedung.
Ada juga fasilitas gratis yang bisa anda dapatkan karena menjalankan aktivitas hijau tersebut, semisal layanan tour guide, penyewaan kayak hingga makan siang vegetarian yang dibuat dari tanaman lokal.
Dan itu semua sifatnya gratis-tis-tiss.
“Kami berharap agar proyek percontohan ini bisa menginspirasi kota-kota lain di seluruh dunia, agar bisa memperkenalkan inisiatif serupa,” begitu kurleb-nya. (https://www.wonderfulcopenhagen.com/wonderful-copenhagen/international-press/copenhagen-launches-new-green-experience-economy-initiative-copenpay)
Jika proyek ujicoba ini berhasil, maka rencana-nya akan dilakukan selama 1 tahun penuh di negara Skandinavia tersebut.
Lantas apa yang mendasari pemerintahan Denmark meluncurkan proyek hijau pada sektor pariwisatanya?
Karena adanya dampak buruk pada sisi lingkungan dan sosial dari sektor pariwisata. Akibatnya kehidupan menjadi tidak terjangkau bagi para penduduk lokal karena harga-harga jadi lebih mahal dan juga diklaim berpotensi merusak lingkungan.
Ini terjadi di beberapa daerah destinasi wisata dunia, seperti Canary Island yang menjadi wilayah otonom di Spanyol.
Akibatnya penduduk lokal pulau eksotik tersebut melakukan aksi demonstrasi agar pemerintah membatasi jumlah kunjungan wisatawan di wilayah tersebut yang dinilai menbawa dampak buruk buat kehidupan warga lokal. (https://www.theguardian.com/world/2024/apr/20/thousands-protest-canary-islands-unsustainable-tourism)
Jika kita ditanya, apakah program ini bagus?
Jawabannya pasti bagus. Sangat bagus, malah. Orang gila mana yang tidak mendukung kebijakan ramah lingkungan seperi Copenpay?
Hanya saja, apa yang terlihat dipermukaan, terkadang tidak sama dengan apa yang tak nampak dipermukaan.
Kalo anda kritis sedikit, maka ada beberapa sign-post yang dikemukakan pada program Copenpay. Salah satunya adalah mengubah mindset atau pola pikir orang agar memiliki pola pikir yang berkelanjutan.
Selanjutnya ada juga frase ‘mengubah tindakan hijau menjadi mata uang’.
Dan jika dirangkai, maka akan ada modifikasi perilaku berbasis perubahan iklim dengan cara menerapkan sistem kredit sosial. Jadi tindakan seseorang pada lingkungan, akan mendapatkan reward atau punishment, sesuai amal ibadahnya.
Misalkan anda berperilaku ramah lingkungan, sebagai konsekuensinya anda akan mendapatkan sejumlah akses atau kemudahan. Sebaliknya jika anda berperilaku yang tidak ramah lingkungan, otomatis sejumlah ‘masalah’ akan anda dapatkan.
Ini yang dinamakan sistem kredit sosial.
Dan anda nggak bisa protes, karena memang ini yang akan diterapkan dengan Denmark sebagai proyek percontohannya. Jika proyek ini menuai kesuksesan, maka tindakan copas pada negara lain akan diterapkan.
Pada awalnya, pengalamam budaya akan anda dapatkan sampai akhirnya pengalaman budaya tersebut akan digantikan dengan mata uang yang kelak anda dapatkan sesuai dengan perilaku ramah lingkungan yang telah anda perbuat.
Ini bukanlah hal yang berlebihan, karena saat ini kartel sang Ndoro besar tengah mengembangkan aplikasi yang diklaim bisa melacak jejak karbon seseorang.
“Kami tengah mengembangkan teknologi yang dapat mengukur jejak karbon sang pengguna. Kemana mereka bepergian, bagaimana mereka bepergian, apa yang mereka makan ataupun konsumsi, akan bisa kami lacak jejak karbon-nya,” begitu kurleb-nya. (https://endtimeheadlines.org/2022/06/world-economic-forum-reveals-the-green-social-credit-system-that-is-coming-in-the-near-future/)
Dengan kata lain, sang Ndoro tengah menata dunia yang ingin mereka ciptakan ke depan, dan penerapan Copenpay adalah tindakan peletakan batu pertama bagi rencana besar mereka.
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)