Monsieur Bergoglio


511

Monsieur Bergoglio

Oleh: Ndaru Anugerah – 23042025

Umat Katolik sedunia berduka.

Pemimpin spiritual tertinggi mereka, Paus Francis, menghembuskan napas terakhirnya pada Senin, 21 April 2025 kemarin, dengan penyebab stroke dan masalah gagal jantung. (https://edition.cnn.com/world/live-news/pope-francis-death-04-21-25/index.html)

Siapa sosok Paus Francis sesungguhnya?

Terlahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio, sang Paus sebelumnya adalah mantan Uskup Agung Buenos Aires, Argentina.

Satu yang mungkin nggak banyak diulas adalah bahwa sang Paus pernah terlibat dalam Operasi Condor yang dibesut CIA di Amerika Selatan. Secara umum, Operasi Condor adalah operasi contra insurgensi dalam menjatuhkan siapapun yang dianggap ‘kaum kiri’ di wilayah Amerika Selatan.

Bisa dikatakan, Operasi Condor merupakan operasi intelijen CIA yang dirancang untuk memantau, membunuh dan menghilangkan para pembangkang kiri yang dianggap mengancam program ekonomi sang Ndoro besar yang ada di ‘halaman belakang’ AS.

Tentang ini saya pernah bahas. (baca disini dan disini)

Bagaimana keterlibatan sang Paus dalam operasi ini?

Di tahun 2011, Hugh O’Shaughnessy mengecam gereja Katolik atas perannya pada Operasi Condor tersebut yang berimbas pada penghilangan dan pembunuhan lebih dari 30 ribu warga Amerika Selatan. (https://www.businessinsider.com/pope-francis-has-links-to-dirty-war-2013-3?)

Beragam cara kematian diterapkan oleh para diktator yang berkuasa di Amerika Selatan, kepada warga sipil.

Namun satu yang fenomenal adalah dengan cara mendorong para ‘begundal’ yang dianggap musuh negara, dari pesawat militer Argentina ke perairan Rio de la Plata yang ada di Samudera Pasifik, dengan keadaan tanpa parasut.

Siapa juga yang bisa selamat dari aksi ‘terjun bebas’ tersebut?

Dalam menjalankan aksi brutalnya kepada warga sipil, junta mliliter di Argentina saat itu (yang dipimpin oleh Jenderal Jorge Videla) selain mendapat sokongan dari Washington juga mendapat endorsement dari Kardinal Bergoglio alias sang Paus Francis. (https://www.elmundo.es/america/2010/11/08/argentina/1289232137.html)

Ngapain Kardinal Bergoglio mendukung rezim Videla?

Setidaknya ada 2 alasan.

Pertama untuk menghancurkan Teologi Pembebasan yang saat itu merebak di kawasan Amerika Selatan (termasuk di Argentina). Dan kedua, karena alasan pragmatisme alias cari aman dengan berlindung dibalik junta yang berkuasa.

Itulah alasan mengapa Kardinal Bergoglio mendukung junta di Argentina.

Tercatat, selama Bergoglio memimpin gereja Katolik di Argentina, pada saat yang sama upaya penghancuran ekonomi di Argentina terjadi. Ini disebabkan saat rezim Videla berkuasa, para bankir Wall Street turut mendukung dirinya.

Adalah Jose Alfredo Martinez de Hoz yang merupakan teman dekat David Rockefeller yang kemudian didaulat sebagai Menteri Ekonomi pada pemerintahan Videla. Tentu saja penunjukkan ini lewat intervensi di dalamnya. Nggak ada makan siang yang gratis, bukan? (https://www.cambridge.org/core/journals/latin-american-research-review/article/return-of-international-finance-and-the-martinez-de-hoz-plan-in-argentina-19761978/6CB3CA811207F9FF044A164403D88311)

Apa bukti bahwa Jose merupakan kaki tangan Rockefeller?

Paket kebijakan ekonomi makro neo-liberal yang diadopsinya selama memimpin ekonomi Argentina, merupakan copas dari kebijakan neolib Chicago Boys semasa diktator Pinochet berkuasa di Chile. Dan Pinochet juga mendapatkan endorsement dari pihak yang sama.

Singkatnya, ekonomi Argentina semasa Jose, kebijakan moneter yang menyangkut bank sentral, sebagian besar ditentukan oleh Wall Street dan IMF. (https://elhistoriador.com.ar/lo-que-pienso-de-martinez-de-hoz/)

Dan ini mengarah pada liberalisme pasar.

Salah satunya adalah dengan memanipulasi pasar uang, dimana mata uang Peso sengaja dinilai terlalu tinggi sehingga menyebabkan utang luar negeri Argentina menjadi tidak bisa diatasi. Akibatnya, ekonomi nasional terjerumus ke dalam jurang kebangkrutan. (https://www.jstor.org/stable/165718)

Dengan adanya kejatuhan ini, maka kartel Ndoro besar yang tepuk tangan karena kaki tangan mereka berhasil menjalankan ‘misi-nya’ dengan baik.

Akibatnya bisa ditebak.

Kemiskinan makin merajalela, diikuti masalah kekurangan gizi yang berujung pada kematian. (https://www.hrw.org/reports/2001/argentina/argen1201-02.htm)

Dan tentu saja Kardinal Bergoglio punya kontribusi yang sama.

Anyway, a dieu Pope!

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


error: Content is protected !!