Masa Depan Pertanian (Bagian 1)
Oleh: Ndaru Anugerah
Apa yang didapat saat AS menerapkan lockdown?
Lebih dari 100 ribu bisnis di AS gulung tikar dan ini memicu ledakan angka pengangguran. (https://www.independentsciencenews.org/biotechnology/bill-gates-global-agenda-and-how-we-can-resist-his-war-on-life/)
Siapa diuntungkan?
Banyak tentunya. Dan Bill Gates salah satunya. Kekayaannya meroket tajam sejak pandemi berlangsung dan membuatnya orang terkaya nomor 4 di dunia. (https://www.forbes.com/sites/sergeiklebnikov/2021/01/07/no-elon-musk-is-not-the-richest-person-in-the-world-yet/?sh=6dcf2bf87e98)
Anda perlu tahu, bahwa bisnis BG bukan hanya Microsoft.
Ada kesehatan masyarakat. (https://thedailycoin.org/2020/05/05/meet-bill-gates-health-monopolist/)
Ada pendidikan online. (https://www.peoplesworld.org/article/public-tools-for-public-schools-stopping-tech-giants-online-education-takeover/)
Ada komunkasi global. (https://www.insidermonkey.com/blog/crown-castle-cci-a-dependable-reit-for-income-830514/)
Hingga bisnis kecerdasan buatan. (https://www.cnbc.com/2019/06/03/bill-gates-and-travis-kalanick-invest-in-ai-chip-start-up-luminous.html)
Belum lagi bisnis vaksin si Kopit. (https://www.forbes.com/sites/kerryadolan/2020/11/12/bill-and-melinda-gates-are-giving-70-million-more-for-covid-vaccines/)
Dan yang paling terbaru adalah ambisinya untuk memonopoli lahan pertanian.
Menurut laporan The Land Report, saat ini BG adalah pemilik lahan pertanian terbesar di AS dengan total kepemilikan lebih dari 269 ribu hektar lahan. (https://landreport.com/2021/01/bill-gates-americas-top-farmland-owner/)
Lantas apa rencana yang akan digelar oleh BG ke depannya sampai punya lahan demikian luas?
Dalam pertanian, BG bukan pemain baru. Sejak 1984 silam, BG telah membangun kerajaan bisnisnya.
Ada tanaman transgenik. (https://www.thelastamericanvagabond.com/bill-gates-web-dark-money-influence-part-1-philanthropic-narrative-shaping/)
Ada paten benih pertanian. (https://regenerationinternational.org/2020/11/01/one-empire-over-seed-control-over-the-worlds-seed-banks/)
Ada juga makanan sintetis. (https://www.forbes.com/sites/oliviergarret/2020/09/10/why-bill-gates-is-betting-millions-on-synthetic-biology/?sh=384e870865c6)
Dan ambisinya untuk menguasai pangan internasional, diwujudkan dengan kerjasama pada Big Food (https://www.bloomberg.com/news/articles/2018-01-29/tyson-joins-bill-gates-cargill-to-invest-in-lab-meat-producer) serta Big Chemical (https://www.latimes.com/news/la-na-gatesx07jan07-story.html)
Kenapa pangan jadi sasaran BG?
Ingat apa yang dikatakan Henry Kissinger selaku anak didik David Rockefeller? “Siapa yang menguasai pangan, maka akan menguasai manusia,” demikian ungkap Kissinger. (https://quotefancy.com/quote/1275693/Henry-Kissinger-Who-controls-the-food-supply-controls-the-people-who-controls-the-energy)
Inilah yang jadi motivasi utama seorang BG, yaitu untuk menguasai manusia.
Namun agar ambisinya tidak terlihat vulgar, di tahun 2006 BG mengusung aliansi Revolusi Hijau di Afrika (AGRA) dengan dana hibah mencapai USD 424 juta. “Ini ditujukan untuk meningkatkan pendapatan petani di Afrika pada tahun 2020,” ungkapnya. (https://www.oaklandinstitute.org/sites/oaklandinstitute.org/files/olob-bmgf-factsheet.pdf)
Ternyata, cara yang ditempuh BG adalah dengan menggunakan sistem pertanian berbasis bahan kimia alias sistem GMO (Genetically Modified Organism) (https://www.oaklandinstitute.org/sites/oaklandinstitute.org/files/unholy_alliance_web.pdf)
Jadi benih lokal tidak lagi digunakan untuk mengejar target produksi secara kuantitas, digantikan dengan benih hasil rekayasa genetik yang diproduksi oleh perusahaan BG. (https://theecologist.org/2014/nov/05/gates-foundation-feeds-world-corporate-agriculture)
Berikutnya, BG menekan pemerintahan di Afrika untuk menggunakan bahan kimia pertanian dan juga pupuk miliknya, guna meningatkan hasil. Caranya tentu saja dengan memakai subsidi dari anggaran. (https://www.rosalux.de/en/publication/id/42635/false-promises-the-alliance-for-a-green-revolution-in-africa-agra)
Akibatnya, produktivitas anjlok karena tanah yang telah disemprot zat kimia pertanian dan pupuk petrokimia, menjadi asam. Kalo tanahnya asam, bagaimana mungkin bisa ditanam kembali? (https://grassrootsonline.org/in-the-news/fighting-bill-gates-for-the-future-of-food/)
Dan dampaknya, kelaparan ekstrim meningkat sebesar 30% di 18 negara di Afrika yang menjadi target revolusi hijau BG. Janji tinggal janji. (https://www.grain.org/en/article/6499-false-promises-the-alliance-for-a-green-revolution-in-africa-agra)
Cui Bono?
Tentu saja perusahaan Monsanto selaku salah satu perusahaan yang produksi bahan kimia beracun pada pertanian di Afrika. Dan BG selaku pemilik saham, juga otomatis ketiban pulung. (https://www.theguardian.com/global-development/poverty-matters/2010/sep/29/gates-foundation-gm-monsanto)
Kasus AGRA di Afrika menguatkan memori kolektif masyarakat tani di Afrika, bahwa janji surga yang diucapkan BG nggak lain adalah Nekolim gaya baru. (https://research-api.cbs.dk/ws/portalfiles/portal/58521170/Corporate_scramble_full_paper_Haakonsson_Gammelgaard_and_Just_EGOS2017.pdf)
Lantas apa langkah lainnya diambil BG dalam mewujudkan ambisinya menguasai pangan dunia?
Pada bagian kedua saya akan mengulasnya.
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)
0 Comments