Hasad dan Kesombongan
Saya punya teman dari kalangan berpunya. Walaupun tajir tralala, saya melihat orangnya tidak pernah pandang status dalam berteman. Tetap low profile, walau dia orang berada.
Pernah suatu kali dia bercerita tentang kelakuan tetangganya yang kerap mendengki kalo melihat orang lain terlihat lebih wah ketimbang dirinya.
Bila tetangganya beli mobil baru, dia gak mau kalah set. Entah kredit atau cash, mobil yang lebih mahal pasti dibelinya. Begitupun dengan perabot rumah tangga lainnya. Singkatnya dia gak rela melihat orang lain melebihi dirinya…
Apa masalah orang itu? Iri.
Iri adalah sifat dan perbuatan dosa yang pertama kali diperbuat manusia dimuka bumi ini.
Ingat kisah Qabil yang iri pada saudaranya Habil dan diujung cerita tega membunuhnya?
Secara definitif, kata iri atau hasad berarti suatu emosi yang timbul ketika seseorang yang tidak memiliki keunggulan (baik prestasi, barang, kekuasaan dan lainnya), menginginkan yang tidak dimilikinya itu, atau mengharapkan orang lain yang memilikinya agar kehilangannya.
Iri adalah sifat tidak merasa senang dengan apa yang diberikan Allah pada orang lain. Hatinya tidak bisa menerima jika ada orang lain yang memiliki kelebihan dari pada dirinya.
Merujuk pada hal tersebut, terdapat dua aspek dari sifat iri. Pertama dia tidak pernah mengucap syukur atas karunia Tuhan yang diberikan padanya. Kedua, dia mengharapkan orang dapat celaka. Astaghfirullahaladzim…
Kok bisa begitu?
Dengan iri, berarti dia otomatis gak pernah bersyukur atas apa yang Tuhan berikan buat dirinya. Selalu aja kurang. Karena tolak ukurnya orang lain, dan bukan dirinya sendiri.
Seberapa besar rejeki yang diterimanya, tidak pernah ada kata cukup. Selalu menuntut lebih. Selalu tak ada kedamaian dalam hidupnya, karena sifat tidak bersyukurnya.
Dengan iri juga, dia bukan saja mengorbankan dirinya, tapi juga orang lain. Dia tak akan rela melihat orang lain lebih dari dirinya. Apa saja akan dilakukan, demi saingannya itu jatuh dalam kesusahan.
Itu sebab, banyak orang gelap mata untuk melakukan berbagai kejahatan, demi memuaskan sifat iri tersebut. Ini dapat terjadi karena akar semua kejahatan adalah sifat iri tersebut.
Jika ditilik, darimana asalnya sifat iri ini? Kesombongan hati, jawabannya.
Karenanya hasad dan kesombongan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam diri manusia. Kalo dia hasad, maka sifat sombong akan otomatis melekat pada dirinya.
Seorang filsuf sekaligus pemenang hadiah Nobel Sastra, yang bernama Bertrand Russel mengatakan bahwa iri hati addalah penyebab utama kesusahan. Orang yang iri hati tidak hanya menyebabkan ketidakbahagiaan bagi dirinya sendiri, orang tersebut bahkan mengharapkan kemalangan orang lain.
Sebagai manusia, hendaknya kita jangan menjadi makhluk yang merugi karena sifat hasad yang kita miliki. Ujung-ujungnya rugi bagi diri kita sendiri, rugi juga bagi orang lain.
Naudzubillah min dzalik…
Salam Demokrasi!!
(*penulis adalah mantan Aktivis 98 GEMA IPB)
0 Comments