Alih Energi Beruang Merah


518

Alih Energi Beruang Merah

Oleh: Ndaru Anugerah

Apakah Rusia hanya kaya akan minyak dan gas?

Kalo jawaban atas pertanyaan tersebut adalah iya, artinya anda harus main lebih jauh lagi. Ini karena Rusia kaya akan bahan tambang lainnya, secara khusus lithium atau yang dikenal sebagai ‘minyak masa depan’.

Dengan kekayaan lithium tersebut, Rusia berencana mencampakkan bahan bakar hidrokarbon, dan menggantikan dengan logam dan mineral yang diperlukan sebagai sumber listrik masa depan.

Memangnya di belahan Rusia sebelah mana yang kaya akan kandungan lithium?

Daerah otonom sekitar Arktik yang bernama Chukotka yang berada di Timur Jauh Rusia. Berdasarkan bocorannya, daerah tersebut bukan hanya kaya lithium, tapi juga emas dan tembaga. (https://goaravetisyan.ru/en/poleznye-resursy-i-bogatstvo-chukotskogo-avtonomnogo-okruga/)

Tapi karena daerahnya kutub yang dikelilingi es, maka satu-satunya yang mungkin dikembangkan sebagai pembangkit listrik disana adalah tenaga nuklir terapung. Dan Akademi Lomosonov telah mengerjakan PLTN terapung di Chukotka sejak 2019 silam. (https://www.ft.com/content/f5d25126-94fc-41fc-bc35-341df0560f4d)

Ke depannya, Rusia bakal membangun lagi sekitar lima PLTN terapung di daerah Arktik, guna memasok listrik pada proyek pertambangan. (https://bellona.ru/2021/05/06/eshhe-5-plavuchih-aes/)

Dengan hadirnya sumber energi utama, ini akan mendatangkan 2 keuntungan bagi Rusia.

Pertama eksplorasi mineral pada wilayah tersebut akan bisa dilakukan dengan mudah. Dan kedua, ini akan mendukung rencana Rusia yang berencana membuka Rute Laut Utara. Jadi jalur transportasinya akan lebih mudah. (https://www.reuters.com/world/europe/russia-aims-year-round-shipping-via-northern-sea-route-2022-or-2023-2021-10-11/)

Saat orang mulai bertanya-tanya apa yang akan dilakukan Rusia saat skenario gas alam yang dimilikinya bakal ditinggalkan akibat kebijakan The Great Zero Carbon, Putin sudah punya jawaban atas langkah catur selanjutnya.

Perlu anda ketahui, bahwa permintaan akan tembaga, bakal meningkat sekitar 1000% antara tahun 2020-2030. Dan mobil listrik adalah yang paling boros menggunakan mineral tersebut sebagai bahan dasarnya. (https://www.visualcapitalist.com/visualizing-copper-demand-for-renewables/)

Nggak heran jika kemudian Putin di tahun 2017 silam mengatakan, “Rusia harus membuka Kutub Utara, karena disanalah sumber daya mineral utama negara berada.” (https://thebarentsobserver.com/en/arctic/2017/12/arctic-will-make-us-richer-says-putin)

Dengan adanya rencana alih energi yang dilakukan Rusia, apakah kebijakan TGZC bakal mulus ke depannya?

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!