Menyoal Kanker (*Bagian 2)
Oleh: Ndaru Anugerah – 16082024
Pada bagian pertama tulisan, kita telah membahas tentang bagaimana proses terjadi penyakit dalam diri seseorang.
Rahasia yang diungkapkan Dr. Caldwell dengan jelas menyatakan bahwa penyakit dalam tubuh seseorang bisa terjadi karena kadar keasaman yang meningkat.
Sehingga, untuk dapat hidup sehat seseorang harus mampu menekan kadar keasaman dalam tubuh. Caranya dengan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kadar keasaman tinggi seperti makanan dan minuman olahan serta makanan yang bersifat sintetis. (baca disini)
Lantas bagaimana jika seseorang memiliki kadar keasaman tinggi yang menyebabkan dirinya sakit?
Selain istirahat untuk proses penyembuhan, dirinya harus banyak mengonsumsi makanan berupa sayuran segar dan mentah. Ini penting dilakukan agar kadar oksigen dalam darah (yang diperlukan untuk proses penyembuhan) bisa bertambah.
Apalagi yang diungkapkan Dr. Caldwell agar seseorang bisa sehat?
Orang tersebut perlu sesekali memasukkan setengah sendok teh garam laut alam yang tidak dimurnikan, ke dalam 4 liter air minum dan meminumnya setiap hari.
Tapi, bukankah ini bisa membahayakan tekanan darah seseorang yang menderita hipertensi?
Betul sekali.
Untuk penderita hipertensi dan jantung atau seseorang yang memiliki masalah pada ginjalnya, anjuran minum air garam bisa diabaikan, karena kandungan garam dengan konsentrat tinggi yang disimpan pada jaringan dan sel, dapat membahayakan kesehatan jantung.
Alih-alih sehat, seseorang bisa meninggoy karenanya.
Selain itu, tindakan minum air garam hanya dilakukan sesekali saja dan tidak permanen. Preventif saja sifatnya.
Ada lagi yang perlu diperhatikan?
Bahwa garam yang biasa kita konsumsi sehari-hari, termasuk dalam kategori garam industri alias garam olahan. Beberapa orang menyebutnya sebagai garam meja dimana kandungannya terdiri dari sepertiga pasir, sepertiga gelas dan sepertiga natrium klorida.
Jadi ini bukan garam laut alami, karena telah ditambahkan zat kimia di dalamnya.
Padahal garam alami-lah yang dibutuhkan tubuh manusia, yang mengandung sekitar 40% natrium klorida dan sisanya mengandung mineral bermanfaat lainnya.
Apa konsekuensinya jika seseorang mengonsumsi garam industri ini?
Proses aliran listrik dalam tubuh menjadi tidak lancar. Walhasil karena alirannya nggak lancar, tekanan darah jadi tersumbat sehingga tekanan darahnya bisa meninngkat.
“Garam industri olahan dapat membuat pembuluh darah dan arteri menjadi teriritasi dan mengalami pendarahan, penggumpalan dan trombosis. Yang terjadi kemudian, kolesterol bisa menempel pada luka tersebut untuk melindungi pembuluh darah dari pendarahan yang bersifat akut,” begitu kurleb-nya.
Misalnya nih, kita nggak punya garam alami untuk dikonsumsi, ada nggak alternatif yang bisa dipakai sebagai penggantinya?
Tentu ada.
Anda tahu seledri. Sayuran ini mengandung persentase natrium organik yang tinggi, bahkan mencapai angka 25% dari total komponen-nya.
Bagaimana cara mengolahnya?
Daun seledri cukup dijemur di bawah sinar matahari hingga kering, lalu digiling menjadi bubuk. Tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan level salinitasnya. Bubuk inilah yang kemudian dijadikan garam alternatif untuk dimasukkan ke dalam makanan yang kita mau konsumsi.
Lalu bagaimana dengan kolesterol yang katanya menempel pada pembuluh darah?
Harusnya yang dilakukan adalah menghilangkan penyebab luka pada pembuluh darahnya, dan bukan pada kolesterolnya. Kolesterol nggak akan menempel pada pembuluh darah jika pembuluh darahnya tidak mengalami luka atau peradangan.
Pertanyaannya: lukanya darimana asalnya?
Dari produk olahan yang kita kerap konsumsi, dari mulai garam industri, gula putih rafinasi, daging, keju, susu dan juga minyak olahan. Makin banyak kita konsumsi makanan tersebut, maka makin riskan pembuluh darah kita rusak.
Dan yang terakhir, anda jangan lupa bahwa makanan utama tumor dan sel kanker pada tubuh manusia adalah gula.
Sehingga, jika kita ingin membunuh tumor dan sel kanker dalam tubuh, ya jangan konsumsi gula. Dengan tidak adanya gula sebagai sumber makanan tumor dan sel kanker dalam tubuh, otomatis mereka akan kelaparan dan perlahan mati.
Gula yang berubah menjadi glukosa setelah dicerna, sangat berkhasiat bagi tumor dan sel kanker untuk tumbuh dan berkembang. Dan kandungan gula dalam jumlah tinggi dapat anda temui pada produk makanan olahan seperti: gula putih, tepung, semolina, kue kering dan juga makanan yang manis-manis.
Semoga anda paham atas informasi yang diberikan Dr. Caldwell.
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)