Memangnya Mau Perang?
Oleh: Ndaru Anugerah – 20112024
Ada yang menarik dengan salah satu negara yang terletak di Nordik, yakni Swedia.
Beberapa hari belakangan, pemerintah Swedia mengirimkan lima juta pamflet kepada penduduknya dengan nada was-was, bahwa mereka harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. (https://www.dailymail.co.uk/news/sweden/index.html)
Memangnya apa isi pamflet tersebut?
Bahwa Swedia harus bersiap menghadapi kemungkinan perang melawan Rusia. Karenanya pemerintah menghimbau warganya untuik menimbun makanan hingga teknis mencari perlindungan jika seandainya ancaman perang nuklir terjadi.
Ini nggak berlebihan mengingat konflik Rusia dan NATO terus meningkat akhir-akhir ini.
Kenapa terus meningkat?
Dikarenakan Presiden AS Joe Biden yang telah memberikan ‘lampu hijau’ kepada Kyiv untuk dapat menghancurkan target jauh di dalam Rusia dengan menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok oleh AS. (https://www.bbc.com/news/articles/c789x0y91vvo)
Menanggapi sikap yang diambil Biden, Putin langsung bereaksi dengan menandatangani doktrin nuklir nasional yang direvisi yang memperluas kondisi dimana Moskow dapat menggunakan senjata nuklir-nya sebagai aksi balasan jika NATO membantu Ukraina. (https://www.politico.eu/article/russia-vladimir-putin-ramps-up-nuclear-threats-signal-us-ukraine-nato-missiles-joe-biden/)
Langkah yang dibuat Biden langsung mendapatkan kritik pedas dari putra Donald Trump.
“Kompleks Industri Militer tampaknya ingin memastikan bahwa mereka akan memulai Perang Dunia III sebelum ayah saya memiliki kesempatan untuk menciptakan perdamaian dan menyelamatkan nyawa,” begitu kurleb-nya. (https://www.theguardian.com/us-news/2024/nov/18/trump-biden-ukraine-missiles-russia)
Wajar jika putra Trump bisa berkata demikian, lha wong Biden yang berada di akhir masa jabatannya, kok bisa-bisanya mengeluarkan kebijakan strategis yang nggak dikehendaki seorang Donald Trump?
Sekedar informasi bahwa pamflet yang berjudul “Jika Krisis atau Perang Datang” telah dirilis oleh Badan Kontingensi Sipil Swedia, yang biasa dikeluarkan kepada warga Swedia dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi keadaan darurat seperti perang, bencana alam, serangan dunia maya hingga terorisme.
“Situasi keamanan global meningkatkan risiko penggunaan senjata nuklir. Jika terjadi serangan dengan senjata nuklir, biologi atau kimia, maka berlindunglah dengan cara yang sama seperti saat terjadi serangan udara,” begitu isi pamflet tersebut. (https://www.sikkerhverdag.no/globalassets/din-beredskap/brosjyrer-alle-sprak/dsb-egenberedskap-engelsk-web.pdf)
Pertanyaannya: apakah ancaman perang nuklir sudah di depan mata?
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)