Ketika Isu Sulit Ditemukan
Oleh: Ndaru Anugerah – 21082024
Ditengah hiruk pikuk politik yang dibuat ‘seolah-olah’ tanpa kepastian karena intervensi pak lurah, orang jadi nggak ‘ngeh’ bahwa saat ini lembaga kesehatan dunia WHO telah menetapkan status darurat global akan datangnya wabah baru: Cacar Monyet.
Betul sekali. Sama halnya Kopit yang ditetapkan sebagai pandemi global pada Maret 2020 silam, cacar monyet (yang saat ini bernama Mpox) kembali mendapatkan concern.
Berbicara kepada publik, Tedros menyatakan, “Deteksi dan penyebaran cepat jenis baru Mpox di Kongo, berpotensi menyebar di Afrika. Dan ini sangat menguatirkan.” (https://www.who.int/news/item/14-08-2024-who-director-general-declares-mpox-outbreak-a-public-health-emergency-of-international-concern)
Sekedar info, bahwa bukan kali ini saja sekelas WHO menetapkan cacar monyet sebagai pandemi global.
Di musim panas 2022 silam, WHO juga telah menetapkan status PHEIC alias Darurat Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia. (https://www.who.int/emergencies/situations/monkeypox-oubreak-2022)
Namun, karena orang-orang mungkin sudah kebal pada propaganda yang bersifat menebar ketakutan tersebut, mereka jadi nggak peduli pada plandemi Mpox. “Mau apapun namanya bodo amat.”
Jadilah Mpox nggak laku di pasaran dan ditarik dari peredaran setahun kemudian. (https://www.paho.org/en/news/11-5-2023-who-declares-end-mpox-emergency-calls-sustained-efforts-long-term-management-disease)
Lalu bagaimana barang yang nggak laku di pasaran, kemudian dijual kembali?
Sepertinya, sang Ndoro besar mulai kehabisan ide. Demi ngototnya agar Mpox bisa dijadikan plandemi global, Mpox kemudian dimodifikasi narasinya agar terlihat lebih menyeramkan. Bahkan sampai diklaim bahwa Mpox itu sama bahayanya dengan penyakit kusta.
Anda bisa lihat sendiri portal yang mereka buat demi membuat anda mati ketakutan seperti pada masa plandemi Kopit yang lalu. (https://www.nhs.uk/conditions/mpox/)
Nggak hanya itu, proses rebranding-pun dilakukan agar penyakit yang awalnya bernama Monkey Pox tersebut, tidak bernada rasis. Jadilah namanya kini Mpox. (https://virological.org/t/urgent-need-for-a-non-discriminatory-and-non-stigmatizing-nomenclature-for-monkeypox-virus/853)
Tapi orang nggak terlalu memperhatikan skenario global ini. Masing-masing sibuk dengan urusan politik yang lebih menarik untuk disimak.
Padahal, diperbatasan di beberapa negara, sudah melakukan screening terhadap penyakit Mpox, karena ‘perintah’ yang diturunkan WHO. Dan bukan nggak mungkin bahwa plandemi ini meluas dikemudian hari. (https://www.euronews.com/health/2024/08/20/eu-rules-out-mpox-border-controls-and-common-vaccination-plan)
Apa target dari skenario plandemi kali ini?
Besok kita coba membahasnya.
Salam Demokrasi!!
(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)