Jolani Sang Bintang


512

Jolani Sang Bintang

Oleh: Ndaru Anugerah – 16122014

Siapa nama yang paling banyak disebut oleh media mainstream global belakangan ini?

Bisa jadi, Abu Mohammad al-Jolani pemimpin Hayat Tahrir el-Sham (HTS) yang sukses mendongkel Bashar dari pucuk kepemimpinannya setelah 24 tahun berkuasa di Suriah.

Konon beritanya, kakeknya (dan tentu saja dirinya) berasal dari Suriah, tepatnya Dataran Tinggi Golan, yang diusir oleh Israel pada 1967, pasca negara Zionis tersebut sukses merebut wilayah tersebut dari Suriah.

Nama Jolani sendiri, berdasarkan klaim-nya diambil dari kata Golan, tempat dirinya berasal. Kurleb-nya Jolani berarti orang Golan dalam bahasa Suriah. (https://www.pbs.org/wgbh/frontline/interview/abu-mohammad-al-jolani/)

Jadi nama Jolani hanyalah karangan semata, karena nama sebenarnya adalah Ahmed al-Sharaa.

Adalah gerakan intifada Palestina yang kedua-lah yang menyebabkan Jolani berubah menjadi seorang radikalis dan bergabung dengan kelompok Al Qaeda yang ada di Irak dengan pimpinan-nya Abu Musab al-Zarqawi yang terkenal kesadisan-nya di dunia. (https://www.washingtoninstitute.org/policy-analysis/zarqawis-total-war-iraqi-shiites-exposes-divide-among-sunni-jihadists)

Berdasarkan infonya, Jolani pernah ditangkap oleh pasukan AS di tahun 2005 silam dan ditahan pada Kamp Bucca, tempat yang sama di mana pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi juga pernah di tahan dan melahirkan ISIS. (https://www.lawfaremedia.org/article/isis-was-born-american-detention-facility-and-it-wasnt-gitmo)

Kok melahirkan ISIS?

Karena di tahun 2009, sekitar 5700 jihadis dibebaskan dari Kamp Bucca yang mendorong proses inkubasi dan revitalisasi ISIS. (https://warontherocks.com/2014/12/catch-and-release-in-the-land-of-two-rivers/)

Singkat cerita, saat Perang Suriah pecah di tahun 2011 silam, Baghdadi mengirim Jolani untuk bertempur dengan gaji bulanan sekitar USD 50 ribu.

Dengan uang tersebut, Jolani lantas merencanakan sejumlah aksi teror dari mulai bom bunuh diri, penyiksaan hingga proses eksekusi. (https://www.cnn.com/2024/12/06/middleeast/syria-hts-al-jolani-profile-intl/index.html)

Di tahun 2012, Jolani mendirikan Jabhat al-Nusra yang diidentifikasikan oleh AS sebagai organisasi teroris, sehingga dirinya masuk dalam daftar teroris global di tahun 2013. (https://2009-2017.state.gov/r/pa/prs/ps/2013/05/209499.htm)

Anehnya, dengan semua tuduhan teroris yang dialamatkan AS kepada dirinya, rudal anti-tank TOW AS malah diberikan kepada Jabhat al-Nusra di tahun 2015 silam sebagai amunisi mereka pada perang Suriah. (https://libertarianinstitute.org/articles/ambassador-ford-lied-about-giving-tow-missiles-to-al-qaeda-in-syria/)

Dengan kata lain, tudingan yang diberikan AS kepada Jolani sebagai seorang teroris global, hanya ‘isapan jempol’ semata. Nyatanya AS malah membantu dan mempersenjatai Jolani dalam melengserkan rezim Bashar Assad.

Membuktikannya gampang?

Saat ini, AS berencana menghapus HTS dari daftar organisasi terorisme global, sehingga hadiah untuk kepala Jolani yang pernah dirilis Deplu AS di tahun 2013 juga bakal dicabut.

“Bukankah HTS kini adalah organisasi yang mendukung keberagaman?” begitu kurleb narasi-nya. (https://news.antiwar.com/2024/12/09/us-considering-removing-hts-from-terror-list-after-syria-takeover/)

Kalo mau fair, siapa sosok Jolani sebenarnya memang nggak terlalu penting untuk dibahas ketimbang apa yang dikerjakannya kini.

Maksudnya?

Coba kita lihat sepak terjang yang dilakukan Jolani.

Dalam keterlibatannya dengan AS, kita nggak perlu mereka-reka apa maksud semua ini, bukan? Ngapain AS repot-repot bantu Jolani kalo AS nggak punya kepentingan sama dirinya, termasuk saat dirinya diekspos besar-besaran oleh media mainstream Barat sebagai teroris insyaf.

Demikian hal-nya dengan Israel, 11-12.

Saat Perang Suriah berlangsung, Israel telah menjalin kemitraan dengan berbagai organisasi teroris, termasuk HTS dalam memutus jalur bulat sabit Syiah yang digunakan Iran dalam memasok senjata ke milisi Hizbullah di Lebanon lewat jalur Damaskus. (https://www.cfr.org/expert-brief/syria-after-assad-what-know-about-hts-hezbollah-and-iran)

Bahkan setelah berhasil mengusir Bashar, Jolani sendiri telah meyakinkan publik bahwa dirinya tidak akan berperang melawan militer Israel di Dataran Tinggi Golan. “Kami nggak akan berkonflik dengan Israel,” demikian ungkapnya. (https://thecradle.co/articles-id/28078)

Dengan demikian, siapa sosok Jolani sesungguhnya?

Silakan anda menyimpulkannya sendiri.

Salam Demokrasi!!

(*Penulis adalah analis Geopolitik dan mantan Aktivis 98)


error: Content is protected !!